dc.description.abstract | Boiling process is a step in batik industry which produces insoluble or recalcitrant waste. One effort to manage the batik industrial waste is by using decolorizing bacteria. This research want to get potential bacterial isolates in decolorizing batik dye effluent. Bacterial isolates were recovered from soil around disposal streams of batik dye waste in Medan city by inoculating onto Nutrient Agar (NA). The isolates were characterized morphologically. Screening of bacterial isolates was done by inoculating cultures onto Mineral Salt Medium Agar (MSMA), supplemented with 25, 50, 75% of batik dye waste. Fifteen bacterial isolates were successfully isolated and six isolates were chosen growth on MSMA supplemented with 75% of batik dye waste. The six bacterial isolates were tested for their growth in Mineral Salt Medium Broth (MSMB), supplemented with 75% batik dye waste and different concentration of C-/ N- sources. Two isolates, SP2 and SP4 showed the best growth reaching 2.6 x 105 dan 2.0 x 105 CFU/mL in the end of observation. The isolate is considered as a potential isolate and can be used for further decolorization analysis. Isolate SP2 produced the optimum decolorization with sources of C- and N-source of 0.5 g/l. Decolorization percentage at C levels 0.5g/L of 48.7% with TCU values down from 1197 to 614 TCU and at N levels 0.5g/L of 43.17% from TCU values 1457 to 828 TCU. Isolate SP4 produced the optimum decolorization at C- and N- source of 0.75 g/L. The percentage of decolorization at C levels 0.75 g/L of 49.66% with TCU values down from 1200 to 604 TCU and at N levels 0.75 g/L of 39.12% from TCU 1278 to 778 TCU. Isolate SP2 and SP4 have genetic similarities respectively with Bacillus cereus and Bacillus sp. | en_US |
dc.description.abstract | Proses perebusan merupakan salah satu proses pada pembuatan batik dan menghasilkan limbah yang sukar larut atau sukar diuraikan. Salah satu upaya untuk menangani limbah industri batik ialah dengan menggunakan mikroorganisme pendekolorisasi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri yang potensial dalam mendekolorisasi limbah batik. Bakteri diisolasi dari tanah sekitar aliran pembuangan limbah perebusan batik di kota Medan. Isolasi bakteri dilakukan dengan menumbuhkan sampel pada media Nutrient Agar (NA). Isolat bakteri yang tumbuh dikarakterisasi berdasarkan ciri morfologi. Skrining isolat bakteri dilakukan dengan cara menginokulasikan pada media Mineral Salt Medium Agar (MSMA), yang mengandung 25%, 50% dan 75% linbah cair. Sebanyak 15 isolat bakteri berhasil diisolasi dari tanah sekitar aliran pembuangan limbah batik. Skrining menghasilkan enam isolat yang menunjukkan pertumbuhan pada media Mineral Salt Medium Agar (MSMA) yang mengandung 75% limbah cair. Keenam isolat diuji pertumbuhannya pada media Mineral Salt Medium Broth (MSMB) yang mengandung 75% limbah yang tersuplemen sumber C dan N dengan konsentrasi yang berbeda. Dua isolat SP2 dan SP4 menunjukkan pertumbuhan terbaik mencapai 2,6x105 dan 2,0 x 105 CFU/mL diakhir pengamatan. Isolat tersebut dianggap sebagai isolat potensial dan dapat digunakan untuk analisis dekolorisasi lebih lanjut. Isolat SP2 memiliki kemampuan dekolorisasi optimum pada kadar C dan N sebanyak 0,5 g/ L. Persentase dekolorisasi pada kadar C 0,5g/L sebesar 48,7% dengan penurunan nilai TCU dari 1197 menjadi 614 TCU dan pada kadar N 0,5g/L sebesar 43,17% dari nilai TCU 1457 menjadi 828 TCU. Isolat SP4 memiliki kemampuan dekolorisasi optimum pada sumber C dan N sebanyak 0,75 g/L. Persentase dekolorisasi pada kadar C 0,75g/L sebesar 49,66% dengan penurunan nilai TCU dari 1200 menjadi 604 TCU dan pada kadar N 0,75g/L sebesar 39,12% dari nilai TCU 1278 menjadi 778 TCU. Isolat SP2 dan SP4 memiliki kemiripan genetik masing-masing dengan Bacillus cereus dan Bacillus sp. | en_US |