Kajian Eksperimental Pemanfaatan Limbah Abu Terbang (Fly Ash) PLTU Labuhan Angin Sibolga Sebagai Campuran Beton

Abstract

Fly ash PLTU Labuhan Angin Sibolga in this study has been used as much as 66,096 kg as a concrete mixture from the production of 40 tonnes per day. Parameters of change in this study fly ash as a substitute for replacement of cement with the composition of the fly ash 0 %, 40 % and 80 % and cement 100 %, 60 % and 20 %, while fly ash as an additional material composition of the addition of fly ash 20 % and 40 % with cement 100 %. Parameter test was conducted on the test chemical element composition of fly ash, concrete compressive strength test and the density of concrete with concrete aged 28 days and Toxicity Characteristic Leaching Procedure test (TCLP) to the mobility of Vanadium (V) and Cobalt (Co). Based on the analysis of X - Ray Fluorescence (XRF), fly ash had higher levels of SiO2+Al2O3+Fe2O3 amounted to 81,86 %, which indicates that the category of class F fly ash and has been qualified as a quality standard mixture of concrete and heavy metals that exceed the standard Ministry of the Environment the Republic of Indonesia only Co and V. To a mixture of concrete with fly ash substitution 0 % obtained the compressive strength of concrete = 347,62 kg/cm2 can be used for roads, 40 % fly ash substitution compressive strength value concrete = 183.38 kg/cm2 can be used for parking/paving blocks, substitution of 80 % fly ash concrete compressive strength value = 39,85 kg/cm2 can be used for the walls of the house. To mix the concrete in which fly ash is used as an additional material with the addition of fly ash variation of 20 % obtained compressive strength of concrete = 393,2 kg/cm2, the addition of 40 % fly ash compressive strength value = 438,2 kg/cm2, both can be used for purposes Street. Results solidification heavy metals Co irrespective of the largest found in the substitution of fly ash 40 % to the bath -7 with the number of concentrations of 2 ppb, whereas the heavy metal V irrespective of the largest found in the substitution of fly ash 80 % to the bath to-28 with the number of concentrations of 47 ppb, it can be concluded that both heavy metals are still within the threshold set.

Abu terbang (fly ash) PLTU Labuhan Angin Sibolga dalam penelitian ini telah digunakan sebanyak 66,096 kg sebagai campuran beton dari produksi 40 ton setiap harinya. Parameter perubah dalam penelitian ini fly ash sebagai substitusi pengganti semen dengan komposisi fly ash 0%,40% dan 80% dan semen 100%, 60% dan 20% sedangkan fly ash sebagai material tambahan komposisi penambahan fly ash 20% dan 40% dengan semen 100%. Parameter uji yang dilakukan meliputi uji komposisi unsur kimia fly ash, uji kuat tekan beton dan massa jenis beton dengan umur beton 28 hari dan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) terhadap mobilitas Vanadium (V) dan Cobalt (Co). Berdasarkan analisa X-Ray Fluorescence (XRF) fly ash memiliki kadar SiO2+Al2O3+Fe2O3 sebesar 81,86 % yang mengindikasikan bahwa fly ash kategori kelas F dan telah memenuhi syarat baku mutu sebagai campuran beton dan kandungan logam berat yang melebihi Standar Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia hanya Co dan V. Untuk campuran beton dengan substitusi fly ash 0% didapat nilai kuat tekan beton = 347,62 kg/cm2 dapat digunakan untuk jalan, substitusi fly ash 40% nilai kuat tekan beton = 183,38 kg/cm2 dapat digunakan untuk parkiran/ paving block, substitusi fly ash 80% nilai kuat tekan beton = 39,85 kg/cm2 dapat digunakan untuk dinding rumah. Untuk campuran beton dimana fly ash digunakan sebagai material tambahan dengan variasi penambahan fly ash 20% didapat kuat tekan beton = 393,2 kg/cm2, penambahan fly ash 40% nilai kuat tekan = 438,2 kg/cm2, keduanya dapat digunakan untuk keperluan jalan. Hasil solidifikasi logam berat Co terlepas yang terbesar terdapat pada substitusi fly ash 40% pada rendaman ke-7 dengan jumlah konsentrasi sebesar 2 ppb, sedangkan logam berat V terlepas yang terbesar terdapat pada substitusi fly ash 80% pada rendaman ke-28 dengan jumlah konsentrasi sebesar 47 ppb, dapat disimpulkan bahwa kedua logam berat tersebut masih dalam ambang batas yang ditetapkan.