Peran C-Reaktif Protein Sebagai Prediktor Infeksi Luka Operasi Pasien Apendisitis Akut Anak yang Telah Dilakukan Apendektomi di Rsup H. Adam Malik Medan

Abstract

Background : (SSI) Surgical Site Infection is considered as surgeon’s nightmare. The incidence of Surgical site infection (SSI) is an important indicator of surgical outcome, particularly in pediatric surgery. Surgical site infection are recognized as a major postoperative complication of appendectomy. A few studi have investigated the relationship between preoperative inflammatory markers and SSI after appendectomy. The aim of this study was to determine the role of preoperative inflammatory markers as a predictors of the risk of surgical site infection in pediatric appendicitis patients undergoing appendectomy. Methods : Fourthy patients who had undergone appendectomy were enrolled after fulfilled the inclusion criteria. The patients were divided into two groups based on the presence or absence of SSI which has been followed up for 30 days after surgery. A statistical analysis was performed to assess the clinicolaboratory features associated with SSI after appendectomy. Results : A multivariat analysis using the results of univariat analysis revealed that the serum CRP level (<15.65/≥15.65, mg/L), and intraabdominal drain (present/absent) were associated with SSI. Both can be used to predict the risk of SSI prior to appendectomy (odds ratio 10.137; 95% CI 1.507-68.199; P = 0.017) (odds ratio 7.412; 95% CI 1.081-50.841; P = 0.041) respectively. Conclusion : Elevated preoperative serum CRP level (≥15.65 mg/L) and use of intraabdominal drain are valuable predictor of SSI in patients undergoing appendectomy.

Latar Belakang : (ILO) Infeksi luka pasca operasi dianggap sebagai mimpi buruk oleh para ahli bedah. Insiden infeksi luka operasi merupakan suatu indikator penting dari hasil akhir suatu pembedahan, khususnya di bagian bedah anak. Infeksi luka operasi diakui sebagai komplikasi mayor dari tindakan apendektomi. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat hubungan antara penanda inflamasi praoperasi dan infeksi luka operasi setelah tindakan apendektomi. Tujuan penelitian ini untuk meneliti tentang peran penanda inflamasi preoperatif sebagai prediktor infeksi luka operasi pada pasien apendisitis akut anak yang telah menjalani operasi apendektomi. Metode : 40 pasien anak yang telah dilakukan tindakan apendektomi terdaftar setelah memenuhi kriteria inklusi. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya infeksi luka operasi yang telah di ikuti selama 30 hari setelah tindakan pembedahan. Sebuah analisis statistik dilakukan untuk menilai gambaran klinis dan laboratorium yang berhubungan dengan infeksi luka operasi setalah apendektomi. Hasil : Sebuah analisis multivariat menggunakan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa tingkat serum CRP (<15.65/≥15.65, mg/L), dan drain di intraabdomen (ya/tidak) berkaitan dengan infeksi luka operasi. Keduanya dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan infeksi luka operasi sebelum tindakan apendiktomi (odds rasio 10.137; 95% CI 1.507-68.199; P = 0.017) (odds rasio 7.412; 95% CI 1.081-50.841; P = 0.041). Kesimpulan : Peningkatan serum CRP (≥15.65 mg/L) praoperasi dan penggunaan drain intraabdomen merupakan suatu prediktor berharga dari infeksi luka operasi pada pasien anak yang menjalani tindakan apendektomi.