Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk di Sumatera Utara Tahun 2018

Abstract

Analisis regresi dapat diartikan sebagai analisis perkiraan, yang dimana analisis regresi dapat memperkirakan tentang apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi yang terjadi dimasa lalu. Seperti yang kita ketahui bahwa seiring bertambahnya waktu, jumlah penduduk disetiap wilayah terus bertambah dan akan menyebabkan kepadatan diwilayah tersebut. Penduduk yang terlalu padat akan membawa beberapa dampak buruk, baik bagi tingkat kesehatan, perekonomian, maupun tingkat kehidupan sosial. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk di Sumatera Utara tahun 2018. Dengan model regresi linier berganda ̂= 1652,625 - 0,635x1 + 0,086x2 , dapat kita ketahui bahwa tingkat kepadatan penduduk (y) dan luas wilayah (x1) memiliki hubungan yang berlawanan arah, yang artinya semakin sempitnya satu satuan luas wilayah, maka tingkat kepadatan penduduk meningkat sebesar 0,635. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk (y) dan kelahiran (x2) memiliki hubungan yang searah, artinya setiap peningkatan satu jiwa jumlah kelahiran maka tingkat kepadatan penduduk meningkat sebesar 0,086 km²/jiwa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa luas wilayah (x1) dan kelahiran (x2) mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk (y) sebesar 0,45 , yang artinya antara luas wilayah (x1) dan kelahiran (x2) mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk (y) sebanyak 45% dan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak teridentifikasi oleh model penelitian.

Regression analysis can be interpreted as an approximate analysis, where regression analysis can estimate what will happen in the future based on information that occurred in the past. As we know that as time goes on, the population in each region continues to grow and will cause overcrowding in the region. A population that is too dense will have some adverse effects, both for the level of health, the economy, and the level of social life. Therefore, the study was conducted to determine the factors that influence population density in North Sumatera in 2018. With multiple linier regression models ̂= 1652,625 - 0,635x1 + 0,086x2 we can know that the level of population density (y) and area (x1) has a relationship that is in the opposite direction, which means that the narrower a unit of area, then the level of population density increases by 0,635. While the level of population density (y) and birth (x2) has a unidirectional relationship, meaning that every increase in one soul number of births then the level of population density increases by 0,086 km²/soul. Based on the results of the study it is known that the area (x1) and birth (x2) affect the level of population density of 0,45, which means that between area and birth affect the level of population density (y) by 45% and the rest can be influence by other factors not identified by the research model.