Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit, Usahatani Kelapa Sawit yang Alih Komoditi Ke Ubi Kayu Dengan Usahatani Kelapa Sawit yang Menanam Ubi Kayu (Kasus : Desa Gunung Serawan, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun)

Abstract

The purpose of this study was to analyze the comparison Of The Income Oil Palm Farming Which Is Converted To Commodity Cassava With Oil Palm Farming That Planted Cassava. The analytical method used in this study is the One Way Anova Test method and sampling method using Cluster Purposive Sampling with primary and secondary data. The results of the study showed that the highest income is was cassava farming at Rp.31.846.975/year compared to oil palm farming at Rp.20.696.153/year with oil palm farming that planted cassava at Rp.30.713.874/year. The decline in oil palm farming income caused by ganoderma fungus attacks which caused the oil palm plantations to die so that the population of palm oil declined. That causes the production resulted by oil palm farmming to decline so that it has an impact on the income of oil palm farming.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan usahatani kelapa sawit, usahatani kelapa sawit yang alih komoditi ke ubi kayu dengan usahatani kelapa sawit yang menanam ubi kayu. Metode pemilihan daerah penelitian dipilih secara purposive di desa Gunung Serawan yang mempunyai petani kelapa sawit dan ubi kayu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Uji Anova Satu Arah dan metode pengambilan sampel menggunakan Cluster Purposive Sampling dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian bahwa pendapatan tertinggi adalah usahatani ubi kayu sebesar Rp.31.846.975/tahun dibanding usahatani kelapa sawit sebesar Rp.20.696.153/tahun dan usahani kelapa sawit yang menanam ubi kayu dengan pendapatan sebesar Rp.30.713.874/tahun. Penurunan pendapatan usahatani kelapa sawit disebabkan oleh serangan jamur ganoderma yang membuat tanaman kelapa sawit mati sehingga populasi tanamakan kelapa sawit menurun. Hal itulah yang menyebabkan produksi yang dihasilkan petani usahatani sawit menurun sehingga berdampak pada pendapatan usahatani kelapa sawit.