Show simple item record

dc.contributor.advisorAnizar
dc.contributor.advisorSitorus, Erwin
dc.contributor.authorPutri, Elsa
dc.date.accessioned2020-01-23T03:53:21Z
dc.date.available2020-01-23T03:53:21Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23020
dc.description.abstractPT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha produksi es batangan, minuman sarsaparilla dan soda water. Produk utama yang dihasilkan PT. Pabrik Es Siantar adalah produk minuman. Minuman tersebut ialah sarsaparilla dan soda water dengan merk dagang “badak” dengan kapasitas produksi sebanyak 55.000 botol/hari. PT. Pabrik Es Siantar terdiri dari 5 stasiun kerja, yaitu sterilisasi botol, quality control 1, pengisian sirup, quality control 2, dan packaging. Proses inspeksi pada PT. Pabrik Es Siantar dilakukan pada 2 stasiun kerja yaitu quality control 1 dan quality control 2. Proses inspeksi tersebut dilakukan dengan cara manual yaitu operator melihat secara kasat mata dan mengambil produk cacat apabila produk tersebut tidak memenuhi kriteria produk perusahaan. Operator stasiun kerja quality control 1 dan quality control 2 bertugas mengamati hasil pencucian botol dan pengisian sarsaparilla kebotol yang dikerjakan oleh operator secara berurutan dan kontinu. Operator stasiun kerja quality control 1 bertugas mengamati botol yang sudah dicuci di mesin sterilisasi sudah bersih, tidak retak dan tidak sompel. Operator stasiun kerja quality control 2 mengamati hasil kerja operator stasiun quality control 1 apabila ada yang lolos inspeksi (botol kotor, sompel dan retak), kualitas air dalam botol (tidak kotor) dan volume air. Pengamatan pendahuluan yang dilakukan di bagian quality control pada PT. Pabrik Es Siantar menunjukkan adanya adanya indikasi pencahayaan yang kurang pada lantai produksi yaitu sebesar 72 lux dan berada dibawah standar bagi pekerjaan kasar dan terus-menerus yang ditetapkan dalam Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 yaitu sebesar 200 lux sehingga menurut keterangan dari Manajer Pabrik PT. Pabrik Es Siantar, hal tersebut berdampak pada ditemukannya produk cacat yang lolos inspeksi. Jumlah produk cacat lolos inspeksi yang diizinkan oleh perusahaan sebesar 5% dari total keseluruhan jumlah produk cacat. Intensitas cahaya rata-rata pada stasiun quality control 1 di PT. Pabrik Es Siantar adalah 59,30 lux dan pada stasiun quality control 2 adalah 52,15 lux. Jumlah produk cacat lolos inspeksi di stasiun quality control selama 5 hari pengamatan adalah 2.676 botol atau 55,47% dari jumlah produk cacat keseluruhan. Perhitungan persamaan regresi dan koefisien korelasi antara faktor iluminasi di stasiun quality control 1 terhadap produk cacat lolos inspeksi menunjukan nilai ŷ=292,885-1,317x dan r= -0,3147 sedangkan pada stasiun quality control 2 sebesar ŷ=524,077-4,919x dan r= -0,6329. Jenis lampu yang sesuai dengan kondisi di PT. Pabrik Es Siantar adalah lampu TL 36 Watt sebanyak 5 lampu karena lampu TL memenuhi kriteria lampu yang seharusnya digunakan oleh pabrik makanan dan minuman.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPencahayaanen_US
dc.subjectProduk Cacaten_US
dc.subjectInspeksien_US
dc.subjectStasiun Quality Controlen_US
dc.subjectMetode Lumenen_US
dc.titleAnalisis Hubungan Tingkat Pencahayaan Terhadap Produk Cacat Lolos Inspeksi pada Stasiun Quality Control di PT. Pabrik Es Siantaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120403130
dc.description.pages88 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record