Profil Pasien Trauma Bedah Plastik di RSUP H. Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2019Author
Siregar, Darwin Firmansyah
Advisor(s)
Buchari, Frank B
Tarigan, Utama
Metadata
Show full item recordAbstract
Pendahuluan: Cedera akibat trauma mengakibatkan dampak yang signifikan secara sosial,
fungsional, dan finansial. Pasien trauma tidak jarang melibatkan lebih dari satu disiplin Ilmu
Bedah, termasuk Bedah Plastik. Data Trauma Bedah Plastik tidak sebanyak data trauma
divisi bedah lain seperti Orthopaedi atau Bedah Saraf. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data profil pasien trauma Bedah Plastik di RSUP H. Adam Malik Medan yang
merupakan rumah sakit pusat rujukan daerah.
Metode: Suatu studi deskriptif dengan desain retrospektif dilakukan di bagian Bedah Plastik
RSUP Haji Adam Malik Medan dengan melihat rekam medis periode Januari 2016 hingga
Desember 2018. Data yang dijadikan sebagai sampel adalah pasien trauma Bedah Plastik
yang dirawat mulai Januari 2016 hingga Desember 2018. Data dibagi menjadi 3 bagian
utama berdasarkan tipe injuri yaitu trauma wajah, luka bakar, dan trauma jaringan lunak lain
(selain jaringan lunak pada luka bakar dan wajah). Data yang didapatkan kemudian disajikan
dalam bentuk deskriptif.
Hasil: Dari total 1828 pasein trauma yang dirawat sebanyak 536 pasien trauma Bedah Plastik
(29,30 %) merupakan kedua terbanyak setelah trauma Orthopaedi 734 pasien (40,1%).
Terdiri dari 199 pada tahun 2017, 113 pasien pada 2018, serta 244 pasien pada 2016. Usia
rerata pasien adalah 25,4 tahun dari rentang usia 2 bulan hingga 80 tahun, Mayoritas subjek
penelitian berada pada rentang usia dewasa 18 hingga 60 tahun (40,8 %). Laki-laki lebih
dominan dibandingkan perempuan yaitu 3 : 1 (75,5% dan 24,4%). Berdasarkan etiologinya,
mayoritas trauma disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dengan total 180 orang (61,8%).
Sedangkan berdasarkan tipe injuri, trauma wajah lebih banyak dibandingkan luka bakar dan
cedera jaringan lunak lainnya, dengan nilai masing-masing sebesar 291 (54,2%), 185 (31,6%),
dan 60 (12,3%). Trauma wajah terbanyak pada tulang wajah, gabungan tulang dan jaringan
lunak wajah, kemudian jaringan lunak wajah masing-masing 152, 80 dan 59 kasus.
Berdasarkan distribusi fraktur tulang wajah, mandibula merupakan lokasi tersering sebesar
104 pasien (44%), diikuti oleh maksila sebesar 48 (20,3%). Lokasi fraktur mandibula
terbanyak pada simfisis/parasimfisi 40 kasus (38,4%), segmental 16 kasus (15,3). Etiologi
luka bakar terbanyak adalah luka bakar api (52,4%), kemudian scald burn (28,6%) dan
electrical burn (17,8%). Pada distribusi cedera jaringan lunak lainnya, berdasarkan lokasinya,
yang tersering adalah pada ekstermitas bawah dengan 30 pasien berbanding 22 pasien pada
ekstremitas atas. Kesimpulan: Terdapat kecenderuangan penurunan jumlah pasien trauma Bedah Plastik
selama 3 tahun terakhir. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama trauma Bedah
Plastik. Laki-laki dan usia dewasa merupakan pasien terbanyak. Trauma wajah merupakan
jenis cedera tersering. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan penambahan variable yang
lebih banyak.
Collections
- Master Theses [200]