Show simple item record

dc.contributor.advisorBuchari, Frank B
dc.contributor.advisorTarigan, Utama
dc.contributor.authorSiregar, Darwin Firmansyah
dc.date.accessioned2020-01-24T07:55:06Z
dc.date.available2020-01-24T07:55:06Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23085
dc.description.abstractPendahuluan: Cedera akibat trauma mengakibatkan dampak yang signifikan secara sosial, fungsional, dan finansial. Pasien trauma tidak jarang melibatkan lebih dari satu disiplin Ilmu Bedah, termasuk Bedah Plastik. Data Trauma Bedah Plastik tidak sebanyak data trauma divisi bedah lain seperti Orthopaedi atau Bedah Saraf. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data profil pasien trauma Bedah Plastik di RSUP H. Adam Malik Medan yang merupakan rumah sakit pusat rujukan daerah. Metode: Suatu studi deskriptif dengan desain retrospektif dilakukan di bagian Bedah Plastik RSUP Haji Adam Malik Medan dengan melihat rekam medis periode Januari 2016 hingga Desember 2018. Data yang dijadikan sebagai sampel adalah pasien trauma Bedah Plastik yang dirawat mulai Januari 2016 hingga Desember 2018. Data dibagi menjadi 3 bagian utama berdasarkan tipe injuri yaitu trauma wajah, luka bakar, dan trauma jaringan lunak lain (selain jaringan lunak pada luka bakar dan wajah). Data yang didapatkan kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil: Dari total 1828 pasein trauma yang dirawat sebanyak 536 pasien trauma Bedah Plastik (29,30 %) merupakan kedua terbanyak setelah trauma Orthopaedi 734 pasien (40,1%). Terdiri dari 199 pada tahun 2017, 113 pasien pada 2018, serta 244 pasien pada 2016. Usia rerata pasien adalah 25,4 tahun dari rentang usia 2 bulan hingga 80 tahun, Mayoritas subjek penelitian berada pada rentang usia dewasa 18 hingga 60 tahun (40,8 %). Laki-laki lebih dominan dibandingkan perempuan yaitu 3 : 1 (75,5% dan 24,4%). Berdasarkan etiologinya, mayoritas trauma disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dengan total 180 orang (61,8%). Sedangkan berdasarkan tipe injuri, trauma wajah lebih banyak dibandingkan luka bakar dan cedera jaringan lunak lainnya, dengan nilai masing-masing sebesar 291 (54,2%), 185 (31,6%), dan 60 (12,3%). Trauma wajah terbanyak pada tulang wajah, gabungan tulang dan jaringan lunak wajah, kemudian jaringan lunak wajah masing-masing 152, 80 dan 59 kasus. Berdasarkan distribusi fraktur tulang wajah, mandibula merupakan lokasi tersering sebesar 104 pasien (44%), diikuti oleh maksila sebesar 48 (20,3%). Lokasi fraktur mandibula terbanyak pada simfisis/parasimfisi 40 kasus (38,4%), segmental 16 kasus (15,3). Etiologi luka bakar terbanyak adalah luka bakar api (52,4%), kemudian scald burn (28,6%) dan electrical burn (17,8%). Pada distribusi cedera jaringan lunak lainnya, berdasarkan lokasinya, yang tersering adalah pada ekstermitas bawah dengan 30 pasien berbanding 22 pasien pada ekstremitas atas. Kesimpulan: Terdapat kecenderuangan penurunan jumlah pasien trauma Bedah Plastik selama 3 tahun terakhir. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama trauma Bedah Plastik. Laki-laki dan usia dewasa merupakan pasien terbanyak. Trauma wajah merupakan jenis cedera tersering. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan penambahan variable yang lebih banyak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBedah Plastiken_US
dc.subjectFraktur Wajahen_US
dc.subjectTrauma Maxillofasialen_US
dc.titleProfil Pasien Trauma Bedah Plastik di RSUP H. Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM137041043
dc.description.pages58 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record