Peningkatan Produksi Padi (Oryza Sativa L.) Melalui Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Majemuk NPK dengan Sistem Tanam Jajar Legowo 4:1

Abstract

The application of cow manure and NPK compound fertilizers can increased the rice yield. The objective of this research was to determinate the increased in the production of rice (Oryza sativa L.) through giving cow manure and fertilizer NPK with the system Jajar Legowo 4: 1. This research was conducted in the village of Tanjung Keriahan, Langkat district of North Sumatra, from May until October 2019. This study used a randomized block design (RBD) with 2 factors, cow manure B0 (0 tons/ha), B1 (5 tons/ha), B2 (10 tons/ha), dab B3 (15 tons/ha) and NPK M0 (0 kg/ha), M1 (100 kg/ha), M2 (200 kg/ha), M3 (300 kg/ha) and M4 (400 kg/ha). The results showed that the use of cow manure significantly increased the plant height at 3-4 weeks after planting , number of tillers, panicles number, root dry weight and dry milled grain per sample. In the application of cow fertilizer B3 (15 tons / ha), the highest dry milled grain per sample was 47.85 g. NPK compound fertilizer significantly increased the plant height of 2-8 weeks after planting, the number of tillers, panicle number, panicle length, weighting shoot dry, root dry weight, dry grain weight per sample, dry grain weight per sample, dry grain weight per plot 2 m2, dry grain weight per plot 2 m2. In the provision of NPK Compound fertilizer (400 kg / ha) produces the highest dry grain harvest (GKP) per plot of 2 m2, which is 2.78 kg (13.9 tons / ha), compared without the application of NPK compound fertilizer M0 (0 kg / ha) which is 2.27 kg (11.4 tons / ha). The interaction between cow manure and NPK compound fertilizers showed cannot sifnificantly increased at all the parameters of the observation.

Penggunaan pupuk kandang sapi dan pupuk majemuk NPK dapat meningkatkan produksi padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan produksi padi (Oryza sativa L.) melalui pemberian pupuk organik kandang sapi dan pupuk majemuk NPK dengan sistem tanam Jajar Legowo 4:1 . Penelitian ini di laksanakan di Desa Tanjung Keriahan, Kabupaten Langkat Sumatera Utara, dari bulan Mei sampai dengan Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu pupuk kandang sapi B0 (0 ton/ha), B1 (5 ton/ha), B2 (10 ton/ha), dan B3 (15 ton/ha) dan pupuk majemuk NPK M0 (0 kg/ha), M1 (100 kg/ha), M2 (200 kg/ha), M3 (300 kg/ha), dan M4 (400 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Pupuk kandang sapi nyata pada tinggi tanaman 3-4 MST, jumlah anakan, jumlah malai, bobot kering akar, dan bobot gabah kering giling per sampel. Pada pemberian pupuk kandang sapi B3 (15 ton/ha) menghasilkan bobot gabah kering giling per sampel tertinggi yaitu 47,85 g. Pupuk majemuk NPK nyata pada tinggi tanaman 2-8 MST, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, bobot kering akar, bobot kering tajuk, bobot gabah kering panen per sampel, bobot gabah kering giling per sampel, bobot gabah kering panen per plot 2 m2 dan bobot gabah kering giling per plot 2 m2. Pada pemberian pupuk Majemuk NPK (400 kg/ha) menghasilkan gabah kering panen (GKP) per plot 2 m2 tertinggi yaitu 2,78 kg (13,9 ton/ha), dibandingkan tanpa pemberian pupuk majemuk NPK M0 (0 kg/ha) yaitu 2,27 kg (11,4 ton/ha). Interaksi antara pupuk kandang sapi dan pupuk majemuk NPK tidak menunjukkan pengaruh nyata pada semua parameter amatan.