Perbandingan Urinalisis antara Pasien Appendisitis Akut dan Appendisitis Perforasi pada Anak di RSUP H. Adam Malik Medan

Abstract

Introduction Appendicitis in children is a frequent diagnosis of surgical interventions in children in the emergency department, but it is often difficult in establishing diagnosis in children because children are often less cooperative. Delay in diagnosis of appendicitis can cause perforation and peritonitis. Therefore, another method of diagnosis of appendicitis in addition to anamnesis is needed. In a study by Chen Yu, he stated that urinalysis examination can also be used in emergency room to diagnose life-threatening conditions such as appendicitis. So in this study, we analyzed the Nitrates, Ketones, erytrocyte and Leucocyte present in the urinalysis and looked at their correlation with the state of appendicitis in children. Method This study was conducted in cross sectional retrospective, in 2016, all pediatric patients who had performed appendectectomy and fulfilled inclusion criteria were taken urinalysis data and we analyzed the nitrates, ketones, erythrocytes and leukocytes in the urine with the incidence of appendicitis in children. These variables is analyzed using the SPSS program. Results A retrospective study of 131 patients with acute appendicitis (n = 81) and perforated appendicitis (n = 50) who received therapy at the H. Adam Malik General Hospital in 2016 found that children aged less than 10 years were 24 (18.3%) and age group over 10 years was 107 people (81.7%). In the research subjects obtained male respondents sex is as much as 70 people (53.4%) while female respondents are 61 people (46.6%). In the subjects of the study, anatomical pathology was collected from appendix tissue with the distribution of appendicitis patients who participated in the study on the subjects of acute appendicitis were 81 people (61.8%) while the perforation appendicitis was 51 people (38.2%). Chi-square test analyzed the relationship between the presence of ketones in urine and the incidence rate of perforated appendicitis. The result of p0.092 showed that there was no significant relationship between the presence of ketone in urine on the incidence rate of perforated appendicitis with Odds Ratio value less than one also showed no relationship between ketone value with incidence rate of perforated appendicitis. Chi-square test analyzed the relationship between the presence of nitrate in urine and the incidence rate of perforated appendicitis.The result of p0.216 shows that there is no significant relationship between the presence of nitrate in urine to the incidence rate of perforated appendicitis with the Odds Ratio value less than one also shows no relation between the nitrate value and the appendicid occurrence rate of perforation. Chi-square test analyzed the relationship between urinary leukocyte level and the incidence rate of perforated appendicitis. The result of p0.122 shows that there is no significant correlation between urinary leukocyte level on the incidence rate of perforated appendicitis Fisher-exact test analyzes the relationship between urinary erythrocytes and the incidence rate of perforated appendicitis. The result of p0.043 shows that there is a significant difference between urinary erythrocyte level and the rate of occurrence of perforated appendicitis while the Odds Ratio of less than one indicates a weak correlation between urinary erythrocyte level and the incidence rate of perforated appendicitis. Discussion From the results obtained in our research, it can be seen that ketone profile has no effect on the incidence rate of perforated appendicitis with the result of p0.092 which shows that there is no significant relationship between the presence of ketone in urine to the incidence rate of perforated appendicitis, the Odds Ratio less than one (0.533) also shows no relationship between the ketone value and the incidence rate of perforated appendicitis. This is slightly different from the Chen et al. study conducted by 2013, stating that there is a relationship between urinalysis and perforated appendicitis. Parameters expressed by Chen et al. causes the incidence of perforated appendicitis are ketones, nitrites, erythrocytes, leukocytes, pH, and specific gravity. In this study we did not analyze specific gravity. Differences in the results of this study may be due to different types of research and confounding factors such as social and economic degrees From the results obtained in our research, it can be seen that the nitrate profile that does not affect the incidence of perforated appendicitis with the result of p0.216 shows that there is no significant relationship between the presence of nitrate in urine to the incidence rate of appendicitis perforation with the value of Odds Ratio less than one (0.637) also showed no relationship between the nitrate value and the incidence of appendicitis perforation. From the results obtained in our research, it can be seen that only the levels of erythrocytes in the urine that affect the incidence rate of acute appendicitis. which is found to be a significant association in acute appendicitis erythrocytes, since P value = 0.043 (P value <0.05). This is similar to that of Chen et al., conducted by 2013, which suggests that there is a link between urinalysis and appendicitis perforation. Parameters expressed by Chen et al. causing the incidence of perforated appendicitis one of them is erythrocytes in the urine. From the results of bivariate analysis in this study obtained p value of 0.123 (> 0.05). From these results, it can be concluded that statistically, there is no significant relationship between the number of leukocytes in urine with acute appendicitis and perforated appendicitis. This is in contrast to Chen et al.'s study, conducted by 2013, which states that there is a link between urinalysis and perforated appendicitis. Conclusion In this study it can be concluded that, In patients with acute appendicitis and perforation there is no increase of meaningful urinalysis results. There is a significant correlation between the increase of erythrocyte amount and the incidence of acute appendicitis and perforation appendicitis at H.Adam Malik General Hospital Medan in 2016. The number of erythrocytes in acute appendicitis patient at RSUP Haji Adam Malik Medan in 2016 is the most common with 59.54% of all cases. The number of erythrocytes in perforated appendicitis patients at RSUP Haji Adam Malik Medan in 2016 was found most at 32.82% of all cases.

Pendahuluan Apendisitis pada anak merupakan diagnosis yang sering ditemukan pada tindakan pembedahan pada anak di unit gawat darurat, namun seringkali ditemukan kesulitan dalam menegakan diagnose pada anak karena anamnesis yang sulit, anak seringkali kurang kooperatif. Keterlambatan penegakkan diagnosis apendisitis dapat menyebabkan perforasi dan peritonitis. Maka dari itu diperlukan cara lain untuk menegakkan diagnosis apendisitis selain dari anamnesis. Pada penelitian yang dilakukan Chen Yu, ia menyatakan bahwa pemeriksaan urinalisis juga dapat digunakan divunit gawat darurat untuk mendiagnosis keadaan yang mengancam jiwa seperti apendisitis. Maka itu pada penelitian ini, kami melakukan analisis terhadap Nitrat dan Keton yang terdapat pada urinalisis dan melihat korelasinya terhadap keadaan apendisitis pada anak. Metode Penelitian ini dilakukan dengan desain kros seksional yang dilakukan secara retrospektif, dimana pada tahun 2016, seluruh pasien anak yang telah dilakukan operasi apendiktomi dan memenuhi kriteria inklusi, diambil data urinalisanya dan kami lakukan analisa antara nitrat, keton, eritrosit dan leukosit pada urin dengan kejadian apendisitis pada anak. Variabel-variabel ini yang akan dianalisa dengan menggunakan program SPSS Hasil Telah dilakukan penelitian secara retrospektif terhadp 131 pasien apendisitis akut (n =81 )dan apendisitis perforasi ( n =50) yang mendapat terapi di RSUP HAM pada tahun 2016, didapatkan kelompok anak usia kurang dari 10 tahun adalah sebanyak 24 orang (18.3%) dan kelompok umur lebih dari 10 tahun adalah 107 orang (81.7%). Pada subyek penelitian didapatkan jenis kelamin responden pria yaitu sebanyak 70 orang (53.4%) sedangkan responden berjenis kelamin wanita yaitu 61 orang (46.6%). Pada subyek penelitian didapatkan pemeriksaan Patologi Anatomi dari jaringan apendiks dengan distribusi pasien apendisitis yang berpartisipasi terhadap penelitian pada kelompok subjek penderita apendisitis akut adalah sebanyak 81 orang (61.8%) sedangkan hasil apendisitis perforasi yaitu 51 orang (38.2%). Uji Chi-square menganalisa hubungan antara keberadaan keton di urin dengan angka kejadian apendisitis perforasi. Hasil p0.092 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keberadaan keton dalam urin terhadap angka kejadian apendisitis perforasi dengan nilai Odds Ratio yang kurang dari satu juga menunjukkan tidak ada hubungan antara nilai keton dengan angka kejadian apendisitis perforasi. Uji Chi-square menganalisa hubungan antara keberadaan nitrat di urin dengan angka kejadian apendisitis perforasi. Hasil p0.216 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keberadaan nitrat dalam urin terhadap angka kejadian apendisitis perforasi dengan nilai Odds Ratio yang kurang dari satu juga menunjukkan tidak ada hubungan antara nilai nitrat dengan angka kejadian appendistis perforasi. Uji Chi-square menganalisa hubungan antara kadar leukosit di urin dengan angka kejadian apendisitis perforasi. Hasil p0.122 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar leukosit dalam urin terhadap angka kejadian apendisitis perforasi Uji Fisher-exact menganalisa hubungan antara kadar eritrosit di urin dengan angka kejadian apendisitis perforasi. Hasil p0.043 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar eritrosit dalam urin terhadap angka kejadian apendisitis perforasi sedangkan nilai Odds Ratio yang kurang dari satu menunjukkan terdapat hubungan yang lemah antara kadar eritrosit urin dengan angka kejadian apendisitis perforasi. Diskusi Dari hasil yang didapatkan pada penelitian yang kami lakukan, dapat dilihat bahwa profil keton yang tidak berpengaruh terhadap angka kejadian apendisitis perforasi dengan hasil p0.092 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keberadaan keton dalam urin terhadap angka kejadian apendisitis perforasi, Odds Ratio yang kurang dari satu (0.533) juga menunjukkan tidak ada hubungan antara nilai keton dengan angka kejadian apendisitis perforasi.Hal ini sedikit berbeda dengan studi Chen et al., yang dilakukan oleh tahun 2013, yang menyatakan bahwa ada ada hubungan antara urinalisa dengan apendisitis perforasi. Parameter yang dinyatakan oleh Chen et al. menyebabkan kejadian apendisitis perforasi adalah keton, nitrit, eritrosit, leukosit, pH, dan specific gravity. Dalam penelitian ini kami tidak menganalisis specific gravity. Berbedanya hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh perbedaan jenis penelitian dan faktor perancu seperti derajat sosial dan ekonomi Dari hasil yang didapatkan pada penelitian yang kami lakukan, dapat dilihat bahwa profil nitrat yang tidak berpengaruh terhadap angka kejadian apendisitis perforasi dengan hasil p0.216 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keberadaan nitrat dalam urin terhadap angka kejadian apendisitis perforasi dengan nilai Odds Ratio yang kurang dari satu (0.637 ) juga menunjukkan tidak ada hubungan antara nilai nitrat dengan angka kejadian appendistis perforasi. Dari hasil yang didapatkan pada penelitian yang kami lakukan, dapat dilihat bahwa hanya kadar eritrosit dalam urin yang berpengaruh terhadap angka kejadian apendisitis akut . dimana ditemukan hubungan yang signifikan pada eritrosit apendisitis akut, karena P value= 0,043 (P value < 0,05).Hal ini serupa dengan studi Chen et al., yang dilakukan oleh tahun 2013, yang menyatakan bahwa ada ada hubungan antara urinalisa dengan apendisitis perforasi. Parameter yang dinyatakan oleh Chen et al. menyebabkan kejadian apendisitis perforasi salah satunya adalah eritrosit dalam urin. Dari hasil analisa bivariat pada penelitian ini diperoleh nilai p sebesar 0,123 (>0,05). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara statistik, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah leukosit didlam urin dengan apendisitis akut dan apendisitis perforasi. Hal ini berbeda dengan dengan studi Chen et al., yang dilakukan oleh tahun 2013, yang menyatakan bahwa ada ada hubungan antara urinalisa dengan apendisitis perforasi. Kesimpulan Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Pada pasien apendisitis akut dan perforasi tidak ada peningkatan dari hasil urinalisis yang bermakna. Terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan jumlah eritrosit dengan kejadian apendisitis akut dan apendisitis perforasi di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2016. Jumlah eritrosit pada pasien apendisitis akut di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2016 paling banyak ditemukan yaitu 59.54% dari semua jumlah kasus. Jumlah eritrosit pada pasien apendisitis perforasi di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2016 paling banyak ditemukan yaitu 32.82 % dari semua jumah kasus.