Perbandingan Keberadaan Mycobacterium Leprae di Tanah dengan Teknik Polymerase Chain Reaction pada Pemukiman Penduduk Eks Penderita Kusta dengan Tanpa Penderita Kusta di Pulau Sicanang Medan Belawan
View/ Open
Date
2015Author
Y, Fitry Adelia S
Advisor(s)
Lubis, Syahril R
Lubis, Ramona Dumasari
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Mycobacterium leprae has been known as a causative agent of
Leprosy, a disease that still a health problem in some countries, including
Indonesia. The source of transmission of leprosy indirectly from the environment
(soil, vegetasi, water, arthropoda and armadillo) to human might be a reasonable
argumentation for the constraint of leprosy control and elimination program after
more than 20 years of Multi-drug therapy campaign.
Objective: To know the difference existence of M. leprae in the soil at settlement
former leprosy patients with no leprosy patients on the island of Sicanang Medan
Belawan using PCR technique.
Method: Studied 30 samples taken from 15 soil samples at former leprosy
settlement and 15 soil samples in the settlement without leprosy patients,
performed DNA extraction, PCR using specific primers nested (LPR-LPF, LP3-
LP4) to the species M. leprae and continued with electrophoresis.
Result: M. leprae not found in the soil at settlement with former leprosy patients
and no leprosy patients.
Conclusion: There is no difference in the presence of M. leprae in the soil at
settlement with former leprosy patients and no leprosy patients so as to provide
information that soil as a source transmission does not act directly in the
transmission of leprosy in the settlement. Latar belakang: Kusta disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan sampai
sekarang masih menjadi masalah kesehatan bagi negara-negara endemis kusta
termasuk Indonesia. Adanya sumber penularan penyakit kusta secara tidak
langsung dari alam lingkungan (tanah, vegetasi, air, artropoda dan armadillo) ke
manusia, merupakan satu alasan untuk menjelaskan mengapa penyakit ini sulit
diberantas meskipun program pengobatan dengan MDT telah berjalan lebih dari
20 tahun.
Tujuan: Mengetahui perbedaan keberadaan M. leprae di tanah pada pemukiman
penduduk eks penderita kusta dengan tanpa penderita kusta di Pulau Sicanang
Medan Belawan dengan menggunakan teknik PCR.
Metode: Diteliti 30 sampel yang diambil dari 15 sampel tanah pada pemukiman
penduduk eks penderita kusta dan 15 sampel tanah pada pemukiman tanpa
penderita kusta, dilakukan ekstraksi DNA, pemeriksaan PCR dengan
menggunakan nested primer spesifik (LPR-LPF, LP3-LP4) terhadap spesies M.
leprae dan dilanjutkan dengan elektroforesis.
Hasil: Tidak ditemukan adanya M. leprae di tanah pada pemukiman penduduk
eks penderita kusta maupun pada pemukiman penduduk tanpa penderita kusta.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan keberadaan M. leprae di tanah pada
pemukiman penduduk eks penderita kusta dengan tanpa penderita kusta sehingga
memberikan informasi bahwa tanah sebagai salah satu sumber penularan tidak
berperan secara langsung dalam transmisi penyakit kusta di pemukiman tersebut.
Collections
- Master Theses [206]