Show simple item record

dc.contributor.advisorPutra, Imam Budi
dc.contributor.advisorYosi, Ariyati
dc.contributor.authorSartika, Dewi
dc.date.accessioned2020-02-10T03:32:25Z
dc.date.available2020-02-10T03:32:25Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23761
dc.description.abstractBackground : Pumpkin (cucurbita moschata) is a plant that is widely used for fruit consumption because it is rich in vitamins and minerals such as A, C, E, minerals, carbohydrates and antioxidants. However, including food commodities whose utilization is still very limited and the seeds are not used in the food industry, and are considered as waste. Several studies have reported that it is rich in unsaturrated fatty acids such as linoleic acid, oleic acid and high vitamin E which has antibacterial, anti-inflammatory, anticancer and antioxidant activity. However, no one has reported on the effects of pumpkin seed extract on the improvement of the skin barrier and hydration which play role in the pathogenesis of xerosis in geriatric. Objective : To determine the effect of pumpkin seed extract (cucurbita moschata) on xerosis in geriatric. Subject and method: This study is a pre-experimental clinical trial with a pretestposttest research design on 35 subjects with xerosis in geriatric. The diagnosis is made clinically and evaluation is done by assessing the degree of xerosis using Specified Symptom Sum Score (SRRC) of the skin before and after topical pumpkin seed extract at weeks 0, 2 and 4. During this study, all adverse event reported were recorded and patient`s satisfaction rate were determined at week 4.This research has been approved by the Ethics Committe of Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara. Results: There were significant decrease in the degree of xerosis after 4 weeks of pumpkin seed extract. The degree of xerosis with the median SRRC value before applying 6 (4-7) pumpkin seed extracts decreased to 1 (0-2) (p <0.001). Increased skin hydration with mean of 15.9% to 71.8% after applying pumpkin seed extract (p <0.001) for four weeks. No adverse event was reported. Most of subjects 85,7% noticed significant improvement on their xerosis and expressed good satisfaction rate. Conclusion: Topical use of pumpkin seed extract can reduce the degree of xerosis and increased the skin hydration in geriatric, that is no adverse event and gives good satisfaction rate on the patients.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Labu kuning (cucurbita moschata) merupakan tanaman yang banyak digunakan untuk dikonsumsi buahnya karena kaya akan vitamin dan mineral seperti A, C, E, mineral, karbohidrat dan antioksidan. Akan tetapi, termasuk komoditas pangan yang pemanfaatnya masih sangat terbatas dan bijinya tidak digunakan dalam industri makanan. Beberapa penelitian telah melaporkan kaya asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat, asam oleat dan vit E yang tinggi memiliki aktivitas antibakterial, antiinflamasi, antikanker dan antioksidan. Akan tetapi, belum ada yang melaporkan mengenai efek ekstrak biji labu kuning terhadap perbaikan sawar kulit dan melembapkan kulit yang berperan pada patogenesis xerosis pada geriatri. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji labu kuning (cucurbita moschata) terhadap xerosis pada geriatri. Subyek dan metode : Penelitian ini merupakan uji klinis pra-eksperimental dengan desain penelitian pretest-posttest pada 35 subyek dengan xerosis pada geriatri. Diagnosis ditegakkan secara klinis dan evaluasi dilakukan dengan menilai derajat xerosis dengan menggunakan Specified Symptom Sum Score (SRRC) sebelum dan sesudah pemberian ekstrak biji labu kuning secara topikal pada minggu ke-0,2 dan 4. Efek samping yang terjadi selama masa penelitian dicatat dan tingkat kepuasan pasien dinilai pada akhir penelitian. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etika Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hasil : Terdapat penurunan yang bermakna dari derajat xerosis setelah 4 minggu pemberian ekstrak biji labu kuning. Derajat xerosis dengan nilai median SRRC sebelum dilakukan pengolesan ekstrak biji labu kuning 6 (4-7) menurun menjadi 1 (0-2) (p<0,001). Peningkatan kelembapan bermakna dengan rerata 15,9% menjadi 71,8% setelah pengolesan empat minggu ekstrak biji labu kuning (p<0,001). Tidak terdapat efek samping yang dilaporkan. Berdasarkan tingkat kepuasan subjek penelitian baik 85,7% merasakan adanya perbaikan dari kondisi xerosis yang dideritanya. Kesimpulan : Penggunaan ekstrak biji labu kuning secara topikal dapat menurunkan derajat xerosis serta meningkatkan kelembapan pasien xerosis pada geriatri. Tidak memiliki efek samping serta memberikan kepuasan baik.en_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectxerosisen_US
dc.subjectGeriatrien_US
dc.subjectLabu Kuningen_US
dc.subjectcucurbita moschataen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Terhadap Xerosis pada Geriatrien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM147105010
dc.description.pages104 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record