Hubungan Pola Pemberian ASI Dengan Onset Terjadinya Dermatitis Atopik pada Pasien Anak

Abstract

Introduction: Atopic dermatitis (AD) is a multifactorial disease belongs to the "burden disease" in childhood. It needs to be prevented to reach optimal growth. Exclusive breastfeeding given during the first six months provides nutritional benefits and perhaps protect children from allergic or infectious diseases, such as AD. Objective: This study aims to find the relationship between breastfeeding and onset of AD. Methods: This was an observational analytic study using cross-sectional method. Thirty five samples taken consecutively were interviewed with informed consent at the Dermatovenereology Polyclinic of general hospital HAM and Puskesmas in Medan. All pediatric patients aged 6 months to <18 years diagnosed with AD were included. Children who didn’t get breast milk and didn’t give consent were excluded. The collected data were analyzed by Fisher’s test. Results: There was a significant relationship between breastfeeding exclusively to partially and infantile onset and there’s no relationship between breastfeeding exclusively to prelacteally and infantile onset. Discussion: Allergen and immunological components in breast milk differs among people due to genetic and maternal diet. Polyunsaturated fatty acids, sIgA and TGF-β2 in the breast milk of mothers with atopy is also lower than mothers without atopy. Limitation of our study is possibility of recall bias. Conclusion: Breastfeeding exclusively has a protective effect on AD. Further research is needed to analyze various factors that influence AD by comparing genetic predisposition.

Latar Belakang: Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit multifaktorial yang tergolong dalam kelompok “burden disease” pada masa anak-anak. Penyakit ini harus dicegah sejak dini, karena anak-anak membutuhkan pertumbuhan yang optimal. ASI eksklusif yang diberikan selama 6 bulan pertama, memberikan keuntungan gizi dan diduga mampu melindungi anak dari penyakit alergi maupun infeksi, seperti DA. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian ASI dengan onset terjadinya dermatitis atopik pada pasien anak. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan metode potong lintang. Tiga puluh lima sampel yang diambil dengan cara consecutive sampling diwawancarai dengan Informed consent di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP HAM dan beberapa Puskesmas di Medan. Kriteria inklusi adalah pasien anak berusia 6 bulan sampai dengan <18 tahun dan didiagnosis DA. Anak yang tidak mendapatkan ASI dari ibunya dan tidak bersedia ikut dalam penelitian dieksklusikan. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Fisher. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara menyusui eksklusif terhadap parsial dan onset DA infantil. Tidak ada hubungan antara menyusui eksklusif terhadap prelakteal dan onset DA infantil. Diskusi: Kompenen alergen dan imunologi dalam ASI berbeda antar individu karena faktor genetik dan diet ibu. Kandungan sIgA, TGF-β2 dan asam lemak tidak jenuh rantai ganda dalam ASI ibu dengan atopi juga lebih rendah dibandingkan ibu tanpa atopi. Keterbatasan studi kami adalah adanya kemungkinan bias recall. Kesimpulan: ASI eksklusif memiliki efek protektif terhadap DA. Diperlukan penelitian lanjut untuk menganalisis berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi kejadian DA ataupun onset DA dengan membandingkan anak yang memiliki predisposisi genetik.