Show simple item record

dc.contributor.authorKadar, Pranajaya Dharma
dc.date.accessioned2020-02-17T02:36:03Z
dc.date.available2020-02-17T02:36:03Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24065
dc.description.abstractSalah satu kelainan kongenital dalam sistem muskuloskeletal yang terpenting adalah congenital displasia of the hip, termasuk kelainan yang berhubungan dengan congenital subluxation of the hip dan congenital dysplasia (abnormal growth) of the hip. Meskipun istilah congenital dislocation of the hip dan singkatan CHD telah digunakan selama beberapa abad, istilah yang lebih diterima saat ini adalah developmental displacement of the hip (DDH). Klisic, pada tahun 1989, merekomendasikan istilah ini karena “hal itu dianggap mengindikasikan gangguan dinamis, berpotensi mampu, sebagai bayi yang berkembang, menjadi lebih baik atau lebih buruk. Namun, beberapa penulis (terutama di Amerika Utara) menginterpretasikan DDH sebagai Developmental Dysplasia of the Hip.1 Developmental Dysplasia of the Hip (HHD) adalah suatu kondisi dimana caput femoris tidak terletak secara kongruen di dalam acetabulum.. Caput femoris berada dalam acetabulum, namun dapat terdorong keluar dan sering teraba atau terdengar bunyi (disebut juga sebagai “clicking hip”), panggul yang subluksasi (kontak sebagian antara caput dan acetabulum), dan bentuk yang terparah dimana panggul dislokasi dan irreducible.2en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDisplacement of The Hip (DDH)en_US
dc.titleDisplacement of The Hip (DDH)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nim197901142008121002
dc.description.pages22 Halamanen_US
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record