Profil Mikroorganisme Penyebab Keputihan pada Wanita Usia Reproduktif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan

Abstract

Backgroud. Leucorrhoea is a secretion of fluid other than blood from the female genital organs, and may be accompanied by foul odor, local itching, heat, or pain. Aim. To find out the microorganisms that cause vaginal discharge in women of reproductive age. Methods. This research is a descriptive cross-sectional study conducted at the Skin and Gynecology Clinic Division of Sexually Transmitted Infectious Diseases and Obstetrics Gynecology Clinic Dr. Pirngadi Medan City. Fifty women of reproductive age who came for treatment underwent history taking and filling out the questionnaires, before the speciment was collected and sent to Microbiology and Parasitology Laboratory of FK USU. Result. Pathological discharge was found in 84 percent of the women. Microorganisms profile include Candida spp. 90%, Staphylococcus aureus 64.8%, Klebsiella spp. 20.3%, and Escherecia coli 14.8%, and no parasites were found. Almost half (48%) of the research subjects have a moderate/sufficient level of knowledge. Conclusion. Most women that came was found having pathological discharge with Candida spp as the most common microorganism found, followed by Staphylococcus spp. A large part of the subjects still have low awareness regarding prevention of vaginal discharge.

Latar Belakang. Keputihan atau Fluor albus atau leukorrhea adalah keluarnya cairan selain darah dari organ kewanitaan di luar kebiasaan, baik yang berbau maupun tidak, serta dijumpai rasa gatal setempat dan rasa nyeri atau panas. Tujuan. Untuk mengetahui mikroorganisme penyebab keputihan pada wanita usia reproduktif. Metode. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode potong lintang yang dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin Divisi Penyakit Infeksi Menular Seksual dan Poliklinik Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Lima puluh orang wanita usia reproduktif yang datang berobat dilakukan anamnesis dan pengisian kuisioner, sebelum dilakukan pengambilan sampel sekret vagina untuk dikirim ke Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi FK USU. Hasil. Keputihan patologis ditemukan pada 84 persen wanita. Profil mikroorganismenya antara lain ditemukan Candida spp. 90%, Staphylococcus aureus 64.8%, Klebsiella spp. 20.3%, Escherecia coli 14,8%, dan tidak ditemukan parasit. Hampir separuh (49%) subjek penelitian memiliki tingkat pengetahuan sedang/cukup. Kesimpulan. Kebanyakan perempuan yang datang untuk berobat memiliki keputihan yang patologis, dengan mikroorganisme tebanyak yang ditemukan yaitu Candida spp, diikuti oleh Staphylococcus spp. Sebagian besar subjek masih memiliki pengetahuna yang kurang mengenai pencegahan keputihan.