Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyani, Rozanna
dc.contributor.authorHijjannati, Nuzul
dc.date.accessioned2020-02-25T01:04:04Z
dc.date.available2020-02-25T01:04:04Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24432
dc.description.abstractSkripsi ini berjudul “Kesantunan Berbahasa Dalam Berpantun Pada Upacara Adat Merisik Masyarakat Melayu Tamiang Kecamatan Seruway : Kajian Pragmatik.” Penelitian ini bertujuan untuk tata cara berbahasa dengan tingkat kesopanan yang digunakan oleh masyarakat Melayu Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis skala-skala tingkatan kesantunan berbahasa pada pantun. Penulis memilih teori model kesantunan Brown dan Levinson yaitu “ditentukan secara kontekstual, sosial, dan kultural”. Kesantunan Berbahasa itu berkaitan dengan tata bahasa dan pilihan kata, yaitu penutur bahasa menggunakan tata bahasa yang baku dan sopan dan mampu memilih kata-kata yang sesuai dengan nilai-nilai kesantunan yang berlaku di masyarakat itu. Bahasa yang tidak santun adalah bahasa yang kasar, karena itu bahasa santun berkaitan dengan nilai moral masyarakat penggunanya. Dalam skala kesantunan berbahasa masyarakat Melayu Tamiang dipresentasikan melalui tingkat kontekstual, sosial, dan kultural. Dari skala dan tingkat kesopansantunan tersebut lebih memfokuskan pada kesantunan berbahasa pada pantun adat merisik masyarakat Melayu Tamiang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBerpantun pada Upacara Adat Merisiken_US
dc.subjectKesantunan Berbahasaen_US
dc.titleKesantunan Berbahasa dalam Berpantun pada Upacara Adat Merisik Masyarakat Melayu Tamiang Kecamatan Seruway : Kajian Pragmatiken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150702038
dc.description.pages73 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record