dc.contributor.advisor | Adnan, Adlin | |
dc.contributor.advisor | Munir, Delfitri | |
dc.contributor.author | Anindita, Ratih | |
dc.date.accessioned | 2020-02-25T08:47:57Z | |
dc.date.available | 2020-02-25T08:47:57Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24483 | |
dc.description.abstract | Introduction: Microangiopathy and neuropathy is either a complication of
diabetes mellitus that can occur in the inner ear and result in hearing
impairment. Microangiopathy in organ of Cortiis able to cause atrophy and
loss of hair cells in the cochlea, neuropathy is caused by microangiopathy
that eventually result in hearing impairment.
Objective: To prove the existence of a relationship of blood sugar control
with damage to cochlear outer hair cells in the examination of Distortion
Product Otoacoustic Emission (DPOAE).
Materials and Methods : This was a cross sectional study of 70 patients
with T2DM who admitted between February to May 2018 at Haji Adam Malik
General Hospital. Based on examination of HbA 1 c this study will be divided
into two groups, good glycemic control (HbA1c < 7) and poor glycemic
control (HbA1c ~ 7) and each group consists of 35 patients. Routine ENT
examination, Tympanometry and DPOAE was done.
Results : The majority of controlled T2DM groups had normal DPOAE
results compared to uncontrolled T2DM patients in the right and left ear
(p<0.05). In addition there was a significant difference in the DPOAE
outcome between controlled and uncontrolled T2DM patients in the right ear
and left ear, especially in high frequency.
Conclusion: Uncontrolled T2DM patients are more susceptible to hearing
loss. Patients with T2DM are advised to better control of blood sugar levels
to prevent hearing loss. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Mikroangiopati dan Neuropati ataupun keduanya
merupakan komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang dapat terjadi
pad a bag ian telinga dalam dan dapat menyebabkan gangguan
pendengaran. Mikroangiopati pad a organ korti menyebabkan atrofi dan
berkurangnya sel rambut pad a koklea, neuropati terjadi akibat
mikroangiopati sehingga akan mengakibatkan gangguan pendengaran.
Tujuan : Untuk membuktikan adanya hubungan keterkendalian gula darah
dengan kerusakan sel ram but luar koklea pada pemeriksaan Distortion
Product Otoacoustic Emission (DPOAE).
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat
analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Terdapat 70 pasien DM
Tipe 2 yang datang berobat ke RSUP Haji Adam Malik Medan dari bulan
Februari sampai Mei 2018. Berdasarkan pemeriksaan HbA 1 c akan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kadar gula darah terkontrol dan kadar gula
darah tidak terkontrol, dan masing-masing kelompok terdiri dari 35 pasien.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan THT Rutin, Timpanometri dan DPOAE.
Hasil : Mayoritas kelompok DMT2 terkontrol memiliki hasil DPOAE yang
normal dibandingkan kelompok pasien DMT2 tidak terkontrol pada telinga
kanan dan kiri (p<0,05). Selain itu terdapat perbedaan proporsi yang
signifikan dari hasil DPOAE antara pasien DMT2 yang terkontrol dan tidak
terkontrol pad a telinga kanan dan telinga kiri terutama pad a frekuensi tinggi.
Kesimpulan : Pasien DM Tipe 2 yang tidak terkontrol lebih rentan untuk
mengalami gangguan pendengaran. Pasien DM Tipe 2 disarankan untuk
lebih mengontrol kadar gula darah untuk mencegah terjadinya gangguan
pendengaran. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Diabetes Melitus tipe 2 | en_US |
dc.subject | DPOAE | en_US |
dc.subject | HbA 1 C | en_US |
dc.subject | Sel Rambut Luar Koklea | en_US |
dc.title | Hubungan Kendall Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kerusakan Sel Rambut Luar Koklea Berdasarkan Pemeriksaan Distortion Otoacoustic Emission (DPOAE) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM137109004 | |
dc.description.pages | 98 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |