Hubungan Perilaku Seksual dengan Infeksi Menular Seksual yang Dideteksi dengan Pemeriksaan Serologi pada Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki (LSL)

Abstract

Background: The incidence of sexually transmitted infections and HIV among men who have sex with men (MSM) in Indonesia continues to increase every year. This is related to the pattern of sexual behavior among them that allow the transmission of sexually transmitted infections which are indicators of transmission of HIV infection. Objective: To determine the association of sexual behavior with sexually transmitted infections detected by serological tests on MSM. Subjects and Methods: This study was an observational analytic study with a crosssectional design involving 55 MSM. The subjects of the study were interviewed with questionnaires and had serological tests (VDRL / TPHA, IgM / IgG HSV-2 and HIV rapid test) Results: There was no significant association between sexual behavior and syphilis infection (p> 0.05). There was no significant association between sexual behavior with genital herpes infection (p> 0.05). There were a significant association between condom use and multiple sexual partner with HIV infection (p <0.05). There was no significant association between sexual behavior with syphilis-HIV coinfection (p >0.05). There was no significant relationship between sexual behavior and genital herpes-HIV coinfection (p> 0.05). There is no significant association between sexual behavior with coinfection of syphilis and genital herpes(p>0,05). There is no significant association between sexual behavior with coinfection of syphilis, genital herpes and HIV (p>0,05). Conclusion: Men who have sex with men are very vulnerable to being infected by HIV and other STIs. There is a significant association between the use of condoms and HIV infection in MSM. The reason for having sex also has a significant relationship with coinfection of genital herpes and HIV in MSM.

Latar Belakang: Angka kejadian Infeksi menular seksual dan HIV pada kalangan laki-laki seks dengan laki-laki (LSL) di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikaitkan dengan pola perilaku seksual diantara mereka yang tidak aman atau berisiko sehingga memungkinkan terjadinya transmisi infeksi menular seksual yang merupakan indikator penularan dari infeksi HIV. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perilaku seksual dengan infeksi menular seksual yang dideteksi dengan pemeriksaan serologi pada LSL. Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan suatu studi analitik observasional dengan rancangan potong lintang yang melibatkan 55 orang LSL. Terhadap subyek penelitian dilakukan wawancara terstruktur dengan kuesioner, pemeriksaan serologis (VDRL/TPHA, IgM/IgG HSV-2 dan pemeriksaan rapid test HIV) Hasil: Tidak terdapat hubungan yang signifikan perilaku seksual dengan infeksi sifilis (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku seksual dengan infeksi herpes genitalis (p>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan kondom dan jumlah pasangan seksual dengan infeksi HIV (p<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku seksual dengan koinfeksi sifilis-HIV (p>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan kondom dengan koinfeksi herpes genitalis-HIV (p<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku seksual dengan koinfeksi sifilis, herpes genitalis dan HIV. Kesimpulan: Laki-laki seks dengan laki-laki sangat rentan dengan terinfeksi HIV dan IMS lainnya. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan kondom dengan infeksi HIV pada LSL. Selain itu alasan berhubungan seksual juga memiliki hubungan yang signifikan dengan koinfeksi herpes genitalis dan HIV pada LSL.