Pemanfaatan Cyber Extension oleh Penyuluh Pertanian dalam Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Aceh Singkil

Abstract

Cyber Extension merupakan media yang cukup berperan sebagai alat bantu untuk membantu penyuluh pertanian dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga dengan demikian dapat meningkatkan kompetensi dan kinerja penyuluh pertanian dilapangan. Cyber Extension adalah suatu mekanisme pertukaran informasi pertanian melalui area cyber yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian Indonesia berbasis aplikasi pada smartphone dan website. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan Cyber Extension oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Aceh Singkil, menganalisis hubungan antara pemanfaatan Cyber Extension oleh penyuluh pertanian dengan kompetensi para Penyuluh Pertanian, dan menganalisis hubungan antara pemanfaatan Cyber Extension oleh penyuluh pertanian dengan kinerja Penyuluh Pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini semua populasi digunakan sebagai sampel (total sampling) sebanyak 80 orang responden. Hasil uji korelasi data menggunakan rank Spearman (SPSS versi 22) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pemanfaatan Cyber Extension dengan kompetensi penyuluh pertanian (p= 0,000 < 0,05) dengan nilai (r = 0,783). Terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan Cyber Extension oleh penyuluh pertanian dengan kinerja penyuluh pertanian (p= 0,000 < 0,05) dengan nilai (r = 0,679). Hasil uji korelasi secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan Cyber Extension oleh penyuluh pertanian dengan kompetensi penyuluh pertanian dengan nilai 0,783 (sangat kuat), antara pemanfaatan Cyber Extension oleh penyuluh pertanian dengan kinerja penyuluh pertanian dengan nilai 0,679 (kuat) dan antara kompetensi penyuluh pertanian dengan kinerja penyuluh pertanian dengan nilai 0,641 (kuat).