Uji Efektifitas Fumigasi Fosfin (PH3) Terhadap Biji Pinang (Areca catechu) Bebas Hama Araecerus fasciculatus (Coleoptera: Anthribidae) Tujuan Ekspor

Abstract

Amossudin Silalahi, Sampai saat ini pengendalian serangga hama Araecerus fasciculatus yang menyerang biji pinang masih menggunakan fumigasi berbahan Metil Bromida, bahan ini berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Salah satu fumigant alternatif yang aman adalah Fosfin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis Fosfin dan waktu paparan yang tepat untuk mengendalikan A. fasciculatus pada biji pinang. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kassa Mess Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Gedung Johor, Medan (± 25 m dpl) mulai bulan Januari sampai April 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu dosis Fosfin (0, 1, 2 dan 3 g/m3) dan faktor kedua yaitu waktu paparan (24, 72 dan 96 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis Fosfin, waktu paparan dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase mortalitas A. fasciculatus. Persentase mortalitas tertinggi (100%) terdapat pada dosis Fosfin 3 g/m3 dengan waktu paparan 72 dan 96 jam dan terendah (0,00%) terdapat pada perlakuan dosis Fosfin 0 g/m3 dengan waktu paparan 48 jam. Residu Fosfin pada biji pinang terhadap kedua perlakuan yang diuji adalah 0,00 ppm. Keadaan morfologi biji pinang setelah fumigasi pada kedua perlakuan tidak terdapat perubahan baik dari segi bentuk, tekstur dan warna.

Amossudin Silalahi, Currently the controlling of weevil Araecerus fasciculatus which attacks Areca catechu still implements fumigation with Methyl Bromide as its fumigant, which it is hazardous for human and environment. One of safe alternative fumigant is Phosphine. Therefore, this research was to study the effectiveness of Phosphine’s dosage and exposure time to control A. fasciculatus on Areca catechu in storage. This research was conducted in shading house of agriculture quarantine main centre, Belawan Gedung Johor, with (± 25 m above sea level), started on January until April 2014. This research used randomized complete design factorial, with two factors and three replications, the first factor was dosage of Phosphine (0, 1, 2 and 3 g/m3) and the second factor was time exposure (24, 72 and 96 hours). The results showed that dosage, time exposure and the interaction of both significantly affected the percentage of mortality. The highest percentage (100,00%) on dosage Phospine 3 g/m3 with time exposure 72 hours and 96 hours and the lowest percentage (0,00%) on dosage Phosphine 3 g/m3 with time exposure 48 hours. The Phosphine’s residue of those two treatments is 0,00 ppm. Then after the fumigation, the morphology of those two treatments did not change in form, texture and color.