dc.contributor.advisor | Siahaan, Nelson M | |
dc.contributor.advisor | Eddy, Firman | |
dc.contributor.author | Nurkarismaya | |
dc.date.accessioned | 2020-03-12T02:28:38Z | |
dc.date.available | 2020-03-12T02:28:38Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/25083 | |
dc.description.abstract | Traditional architecture is one of the forms of Indonesian cultural wealth so that
it becomes the symbol of local people’s culture. Technological advancement causes
some people to turn to modern architecture. Regional architecture exists to merge
traditional architecture and modern one. Government buildings as formal buildings
play an important role in urban government; they express physically and visually
local architecture. The objective of the research was to find out the implementation of
Aceh traditional architecture which dominantly influenced government buildings,
especially the building of Lhokseumawe Town Hall which was used as a case study in
this research. The research used descriptive qualitative method. The data were
gathered by conducting direct observation in the field. The research variables were
the characteristics of the physical appearance and the elements of Aceh Traditional
Architecture in the building of Lhokseumawe Town Hall. The findings which were
analyzed were in accordance with the library research. The result of the research
showed that the shape of roof and the entrance of the Town Hall were influenced by
Aceh traditional architecture. | en_US |
dc.description.abstract | Arsitektur Tradisional merupakan salah satu bentuk kekayaan kebudayaan
bangsa indonesia, sehingga kehadirannya menjadikan lambang kekhasan budaya
masyarakat setempat di setiap daerah. Akibat kemajuan teknologi membuat sejumlah
pihak beralih kepada arsitektur modern. Arsitektur regionalisme hadir dalam upaya
menyatukan arsitektur tradisional dan arsitektur modern. Bangunan pemerintahan
sebagai bangunan formal yang kehadirannya memberikan arti penting bagi
pemerintahan kota, sehingga bangunan ini hadir dalam suatu upaya mengekpresikan
secara fisik-visual dalam menampilkan arsitektur setempat. Penelitian ini bertujuan
untuk menemukan penerapan Arsitektur Tradisional Aceh serta elemen Arsitektur
Tradisional Aceh yang paling dominan mempengaruhi bangunan pemerintahan
khususnya Bangunan kantor Walikota Lhokseumawe yang dijadikan studi kasus pada
penelian ini. Bentuk penelitian ini berupa penelitian kualitatif deskriptif, proses
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi langsung ke lapangan.
Variabel yang dikaji pada penelitian ini berupa karakteristik dari wujud dan elemen
fisik Arsitektur Tradisional Aceh pada bangunan Kantor Walikota Lhokseumawe.
Temuan-temuan yang diperoleh dibahas sesuai dengan tinjauan pustaka. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bentuk atap dan entrance bangunan kantor walikota
mendapat pengaruh dari arsitektur tradisional Aceh. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Arsitektur Tradisional Aceh | en_US |
dc.subject | Arsitektur Regionalisme | en_US |
dc.subject | Kantor Walikota | en_US |
dc.title | Pengaruh Arsitektur Tradisional Aceh pada Bangunan Pemerintahan (Studi Kasus : Arsitektur Kantor Walikota Lhokseumawe) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM147020012 | |
dc.description.pages | 119 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |