Tragedi Berdarah Simpang Kertas Kraft di Kabupaten Aceh Utara Tahun 1999

Abstract

Skripsi ini berjudul Tragedi Berdarah Simpang Kertas Kraft Di Kecamatan Kabupaten Aceh Utara Tahun 1999. Pada tanggal 2 Mei 1999 di sebuah Lapangan di Desa Lancang Barat Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara masyarakat mengadakan perayaan 1 Muharram, dalam perayaan tersebut salah seorang anggota TNI angkatan darat dari kesatuan Den Arhanud Rudal 001/Pulo Rungkom dan dinyatakan hilang oleh teman kesatuanya dalam perayaan tersebut. Hal ini menjadikan suasana di Desa lancang Barat yang menjadi tempat perayaan 1 Muharram yang di adakan masyarakat menjadi mencekam, hilangnya salah satu anggota dari kesatuan Den Arhanud Rudal 001/Pulo Rungkom di tindaklanjuti teman-temanya dengan melakukan pencarian ke dalam desa-desa di Kecamatan Dewantara dan menginterogasi beberapa masyarakat mengenai hilangnya salah satu anggota dari kesatuan mereka. Dalam pencarian yang dilakukan tidak membuahkan hasil dan membuat pasukan yang melakukan pencarian melakukan tindakan diskriminatif kepada masyarakat yang tidak tahu menjawab apabila ditanya mengenai hilangnya salah seorang teman mereka dalam perayaan 1 Muharram tersebut. Hal ini membuat masyarakat yang tidak terima atas perlakuan aparat TNI melakukan demo di jalan Medan-Banda Aceh tepatnya di Simpang Kertas Kraft Aceh. Tulisan ini membahas bagaimana terjadinya Tragedi Berdarah Simpang Kertas Kraft Di Kabupaten Aceh Utara tahun 1999 yang terjadi setelah dicabutnya DOM, tulisan ini juga menjelaskan bagaimana proses, sebab, dan akibat yang ditimbulkan dari kejadian ini. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah ini adalah menggunakan metode sejarah, yaitu Heuristik (Pengumpulan Sumber), penulis juga menggunakan metode kepustakaan, lapangan dan metode wawancara, selanjutnya ialah Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi.