dc.contributor.advisor | Kariono | |
dc.contributor.author | Fadhillah, Nurul | |
dc.date.accessioned | 2020-06-12T02:13:54Z | |
dc.date.available | 2020-06-12T02:13:54Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/26054 | |
dc.description.abstract | Penagihan pajak merupakan perbuatan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak karena wajib pajak tidak mematuhi kententuan Undang-Undang pajak, khususnya mengenai pembayaran pajak yang terutang. Kepatuhan wajib pajak ini sangatlah besar kontribusinya untuk penerimaan pajak. Wajib pajak yang tidak patuh dalam membayar pajaknya atau mempunyai tunggakan pajak maka akan dilakukan tindakan penagihan pajak.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan fenomena yang diteliti. Objek penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang mempunyai tunggakan pajak atau tidak patuh dalam membayar pajak. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu metode yang berhubungan langsung dengan tabel, jumlah atau angka-angka. Sedangkan deskriptif kualitatif yaitu metode yang bersifat penjelasan dan keterangan pelengkap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya jumlah wajib pajak yang terdaftar sebagai wajib pajak orang pribadi pada tahun 2016-2018 sebanyak 443.694 jiwa dan mengalami pertambahan disetiap tahunnya. Tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi terhadap penagihan pajak dengan surat teguran untuk tahun 2016 sebesar 35,88% termasuk dalam kategori rendah, tahun 2017sebesar 2,96% termasuk dalam kategori rendah dan tahun 2018 sebesar 14,68% termasuk dalam kategori rendah, untuk kepatuhan wajib pajak orang pribadi terhadap surat paksa didapati hasil untuk tahun 2016 sebesar 24,38% termasuk dalam kategori rendah, tahun 2017 sebesar 5,32% termasuk dalam kategori rendah dan tahun 2018 sebesar 9,84% termasuk dalam kategori rendah. Kendala yang dihadapi KPP Pratama Binjai dalam kegiatan penagihan adalah tingkat kesadaran wajib pajak orang pribadi yang masih rendah, keengganan wajib pajak untuk membayar hutang pajaknya, kurangnya pengetahuan wajib pajak terhadap hak dan kewajiban dalam bidang perpajakan dan pindahnya wajib pajak ke alamat baru tanpa pemberitahuan. Sedangkan upaya yang dilakukan KPP Pratama Binjai untuk dalam kegiatan penagihan adalah, melakukan sosialisasi dan himbauan, memberikan sanksi yang tegas kepada wajib pajak yang tidak taat membayar hutang pajaknya, melakukan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban wajib pajak dalam bidang perpajakan, melakukan pembaruan data wajib pajak secara berkala. | en_US |
dc.description.abstract | Tax collection is a deed at the directorate general of taxex because taxpayers do not comply provisions of the tax law, especially regarding the payment of tax payable.. Tax compliance this is very large contribution to tax revenue. Taxpayer who is not obedient in paying taxes or have tax arrears then tax collection will be carried out.
The type of research used in this research is quantitative descriptive research which is a systematic and accurate description of the facts betweem the phenomena of the study. The object of this research is an individual taxpayer who have tax arrears or are not obedient in paying taxes. This study used primary data and secondary data. The analytical method used in this research is quantitative descriptive and qualitative descriptive methods. Quantitative descriptive analysis method that is a method that is directly related to tables, numbers or number. While qualitative descriptive is a method that is explanation and complementary information.
The results of the study indicate that the total of taxpayers registered as individual taxpayers in 2016-2018 there were 443.694 people and experienced an inrease in each years. The level of individual taxpayer compliance with tax collection with a reprimand letter for 2016 of 35.88% included in the low category. In 2017 at 2,96% included in the low category and in 2018 14,68% included in the low category, for individual taxpayer compliance with forced letters found results for 2016 amounted to 24,38% included in the low category, in 2017 5,32% is included in the low category and 2018 is 9,84% in the low category. Constraints faced by the pratama Binjai tax office in tax collection activities are, level individual ttaxpayer awarreness is still low, the reluctance of taxpayers to pay their tax debt, lact of taxpayer knowledge of rights and obligations in the field of taxation and the transfer of taxpayers to new addresses without notice. while the efforts made by pratama Binjai tax office for billing activities are, conductsocialization and appeals, give strict sanctions to taxpayers who disobey pay their tax debt, conductsocialization on taxpayer rights and obligations in the taxation field, update taxpayerdata periodically. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Peran Penagihan Pajak | en_US |
dc.subject | Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak | en_US |
dc.title | Analisis Peran Penagihan Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM162600026 | |
dc.description.pages | 84 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |