Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (Bpnt) Melalui E-Warong Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu

Abstract

Implementation of Rastra transformation from rice subsidies to social assistance in the form of Non-Cash Food Assistance (BPNT). is expected to improve the effectiveness and accuracy of program targets, and to encourage financial inclusion. Non-Cash Food Assistance (BPNT) is food social assistance in the form of non-cash from the government given to beneficiary families every month through an electronic account mechanism in collaboration with the bank. The purpose of this study is to find out and analyze how the implementation and constraints of the Assistance program Non-Cash Food (BPNT) through e-warong in Rantau Utara District, Labuhanbatu Regency. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. and Data collection techniques are done by observation, interviews, documentation. The research results of the Implementation of the Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) in Rantau Utara District are seen from the theory of implementation according to Merilee S. Grindle, namely from the aspects of policy content and from aspects of the policy environment. It is also seen from the indicators of the successful implementation of the BPNT program, which is 6T (6 Exactly), where this 6T really determines the success of a BPNT program in Rantau Utara District, Labuhanbatu Regency. From the 6T Indicator that in reality the field of the BPNT program is only one indicator that does not meet the timely time Constraints faced in the Implementation of Non-Cash Food Assistance (BPNT) are the low level of public knowledge about the BPNT program and the low level of implementor compliance due to lack of supervision from government.

Pelaksanaan transformasi Rastra dari subsidi beras ke bantuan sosial dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan ketepatan sasaran program, serta untuk mendorong inklusi keuangan. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang bekerjasama dengan pihak bank. Kabupaten Labuhanbatu melakasanakan program Bantuan Pangan Non Tunai ini pada bulan Oktober tahun 2018. Implementasi program bantuan pangan non tunai di Kecamatan Rantau Utara in tentu masih mengalami permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana implementasi dan kendala-kendala program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui e-warong di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Rantau Utara ini dilihat dari teori implementasi menurut Merille S. Grindle yaitu dari aspek isi kebijakan dan dari aspek lingkungan kebijakan. Selain itu juga dilihat dari indikator keberhasilan implementasi program BPNT yaitu 6T (6 Tepat), dimana 6T ini sangat menentukan kesuksesaan suatu program BPNT di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu. Dari Indikator 6T bahwa pada kenyataan dilapangan program BPNT ini ada dua indikator yang tidak memenuhi yaitu tepat sasaran dan tepat waktu. Kendala-Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang program BPNT dan rendahnya tingkat kepatuhan implementor yang disebabkan kurangnya pengawasan dari pemerintah.