Hubungan Facial Injury Severity Scale (Fiss) Dengan Lama Rawat Inap, Perlunya Tindakan Operasi Dan Keterlibatan Spesialis Lain Pada Pasien Trauma Maksilofasial Di RSUP H. Adam Malik Medan

Abstract

Facial Injury Severity Severity Score (FISS) has been used to assess the severity of facial injuries. However, FISS scores as a useful predictor of length of stay and changes between FISS scores and injuries to other parts of the body have not evaluated. In this study, we want to know the relationship between FISS score as the clinical assessment of maxillofacial trauma with the length of stay, the need for surgery, and the involvement of other specialist fields. Method This research was conducted using analytical research through a retrospective approach by looking at the medical records of patients who suffered maxillofacial trauma at H. Adam Malik General Hospital Medan from January to December 2018. Result From a total of 43 patients included in the study, there were 22 mandibular fractures, with mandibular angulus (29.0%), parasymphysis (22.4%), and mandibular corpus (21.5%). Thirty subjects (69.8%) needed surgery, and fixation of the fracture and subjects without intervention were 13 (30.2%). Patients who needed surgical intervention, the average time needed for hospitalization was 10.98 + 7.72 days (p = 0.007). The most collaboration found with neurosurgeons specialists, 39.53% of subjects who performed the surgery. A total of 55.8% of surgeries performed by a single operator from the plastic surgery department. Relationship between the length of stay with FISS, obtained for FISS> 3 (OR 14.37) (p = 0.01), meaning that patients with FISS> 3 are likely to stay longer for 14 times. Subsequent results related to the need for surgery obtained significant results (OR = 8.26, p = 0.026). significant (p = 0.059). Conclusion A FISS score significantly affects the length of stay for a maxillofacial trauma patient. FISS score also affects the involvement of other specialists in maxillofacial trauma patients but not statistically significant.

Latar belakang Skor Severity Severity Severity Severity (FISS) telah digunakan untuk menilai tingkat keparahan cedera wajah. Namun, skor FISS sebagai prediktor yang berguna tentang lama rawat dan perubahan antara skor FISS dan cedera pada bagian tubuh lainnya belum dievaluasi. Dalam penelitian ini, kami ingin mengetahui hubungan antara skor FISS sebagai penilaian klinis trauma maksilofasial dengan lama tinggal, kebutuhan untuk operasi, dan keterlibatan bidang spesialis lainnya Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian analitik melalui pendekatan retrospektif dengan melihat catatan medis pasien yang menderita trauma maksilofasial di Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan dari Januari hingga Desember 2018. Hasil Dari total 43 pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini, ada 22 fraktur mandibula, dengan angulus mandibula (29,0%), parasfisis (22,4%), dan mandibular corpus (21,5%). Tiga puluh subjek (69,8%) membutuhkan pembedahan, dan fiksasi fraktur dan subjek tanpa intervensi adalah 13 (30,2%). Pasien yang membutuhkan intervensi bedah, waktu rata-rata yang diperlukan untuk rawat inap adalah 10,98 + 7,72 hari (p = 0,007). Kolaborasi yang paling banyak ditemukan dengan spesialis bedah saraf, 39,53% dari subyek yang melakukan operasi. Sebanyak 55,8% operasi dilakukan oleh satu operator dari departemen bedah plastik. Hubungan antara lama tinggal dengan FISS, diperoleh untuk FISS> 3 (OR 14,37) (p = 0,01), yang berarti bahwa pasien dengan FISS> 3 cenderung tinggal lebih lama selama 14 kali. Hasil selanjutnya terkait dengan kebutuhan untuk operasi diperoleh hasil yang signifikan (OR = 8,26, p = 0,026). signifikan (p = 0,059). Kesimpulan Skor FISS secara signifikan mempengaruhi lamanya tinggal untuk pasien trauma maksilofasial. Skor FISS juga mempengaruhi keterlibatan spesialis lain pada pasien trauma maksilofasial tetapi tidak signifikan secara statistic