Analisa Kandungan Timbal dan Keluhan Kesehatan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Terhadap Penggunaan Produk Bedak Tabur Tahun 2019

Abstract

Loose powder is a type of cosmetics that has become a primarily daily needs for women. Loose powder becomes unsafe for consumers when contaminated by heavy metals such as lead. If it goes in to the body, it can affect several organs. The purpose of this research is to identify how much lead was contained in loose powder as well as to know health complaint on the usage of loose powder by student of the Faculty of Public Health, University of North Sumatera. This research is a descriptive research. The population in this research are all female students between batch 2016 and 2018. The sample are 266 students that have been chosen by Stratified Random Sampling and the sampling technique is done by Consecutive Sampling. The data was analyzed by descriptive in tables and narration. The results of this research showed that 2 out of 6 samples of loose powder contained lead with the highest levels by 51,5 mg/kg. There were 87 students (32,7%) experienced health complaints with the biggest health complaints were rough and dry skin (62,1%). The loose powder can be contaminated by lead from production equipment and raw materials which is impure. The conclusion of this research is that 2 out of 6 samples contained lead with the highest levels by 51,5 mg/kg which means that the loose powder has exceeded the maximum limit according to the regulation of BPOM RI, which is ≤ 20 mg/kg. Generally, more students did not experienced health complaints, but there were 87 students (32,7%) who experienced health complaints with the most complaints is rough and dry skin (62,1%). Suggested to BPOM RI to provide more information about loose powder that consisting lead as well as to the public to be more careful in choosing the loose powder products to be used.

Bedak tabur merupakan salah satu jenis kosmetik yang telah menjadi kebutuhan sehari- hari bagi wanita. Bedak tabur menjadi tidak aman bagi konsumen apabila tercemar oleh logam berat seperti timbal dan jika masuk ke dalam tubuh dapat mempengaruhi beberapa organ. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kandungan timbal serta keluhan kesehatan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan bedak tabur. Jenis penelitian bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan dari stambuk 2016 sampai stambuk 2018. Sampel penelitian berjumlah 266 mahasiswa yang diambil dengan metode Stratified Random Sampling dan teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Consecutive Sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 dari 6 sampel bedak tabur yang diuji mengandung timbal dengan kadar tertinggi sebesar 51,5 mg/kg. Sebanyak 87 orang (32,7%) merasakan keluhan kesehatan akibat penggunaan bedak tabur dengan keluhan kesehatan terbesar adalah kulit kasar dan kering (62,1%). Kandungan timbal dalam bedak tabur dapat berasal dari kontaminasi peralatan produksi serta bahan baku yang tidak murni. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 2 dari 6 sampel bedak tabur mengandung timbal dengan kadar tertinggi sebesar 51,5 mg/kg yang berarti bedak tabur tersebut telah melebihi batas maksimum yang diperbolehkan oleh BPOM RI yaitu ≤ 20 mg/kg. Secara umum, lebih banyak mahasiswa tidak merasakan keluhan kesehatan namun terdapat 87 mahasiswa (32,7%) merasakan keluhan kesehatan dengan keluhan terbanyak yaitu kulit kasar dan kering (62,1%). Kepada BPOM RI untuk lebih banyak memberikan informasi mengenai bedak tabur yang mengandung timbal serta kepada masyarakat agar lebih cermat dalam memilih produk bedak tabur yang akan digunakan.