Hubungan Penderita Obesitas yang Merokok dan Tidak Merokok dengan Gangguan Pendengaran Yang Diukur Dengan Pemeriksaan Audiometri Nada Murni
View/ Open
Date
2019Author
Saleh, Elvien Dwi
Advisor(s)
Adnan, Adlin
Asroel, Harry A.
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan : Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan dislipidemia
berkorelasi dengan obesitas. Obesitas dapat diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Obesitas dapat menyebabkan gangguan pendengaran melalui kerusakan makrovaskular dan
mikrovaskular. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting dewasa ini. Rokok oleh
sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Rianto, dkk (2005), melakukan studi terhadap tikus putih yang diberi paparan asap
rokok dan didapatkan bahwa asap rokok berpengaruh pada kerusakan integritas histologis
koklea. Kerusakan koklea pada kelompok pajanan asap rokok lebih besar dibandingkan
kelompok kontrol dengan Relative Risk (RR) sebesar 3,5%. Berdasarkan uraian tersebut,
peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan kebiasaan merokok dengan gangguan
pendengaran pada penderita obesitas yang diukur dengan audiometri nada murni yang
dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional (potong
lintang) pada penderita obesitas di RSUP H. Adam Malik Medan.
Hasil : Pada penelitian ini dijumpai bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
subjek penderita obesitas yang merokok dengan gangguan pendengaran dibandingkan subjek
penderita obesitas yang tidak merokok yaitu sebanyak 38,5% penderita mengalami tuli ringan.
Kesimpulan :Bahwa rokok terbukti dapat meningkatkan resiko gangguan pendengaran pada
penderita obesitas. Sehingga perubahan gaya hidup yang lebih sehat dapat mengurangi resiko
gangguan pendengaran dikemudian hari.
Collections
- Master Theses [199]