Show simple item record

dc.contributor.advisorTamba, Takdir
dc.contributor.authorSimbolon, Nurmayanti
dc.date.accessioned2020-09-03T01:19:12Z
dc.date.available2020-09-03T01:19:12Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27210
dc.description.abstractSoybean is one of the few food sources in Indonesia. Quality soybeans produce quality food. To maintain the quality of soybeans, a series of seed processing is needed, one of which is drying. Drying that is usually done by farmers is natural drying. This natural drying has the disadvantage that it depends on the weather conditions, it is only done during the day, the water level cannot be known, the shrinkage due to eating animals eat grains, and cleanliness is less guaranteed. For this reason, an automatic dryer must be made that can overcome these weaknesses. In this research, a prototype of a soybean seed controller and dryer was realized. This tool uses a DHT22 Sensor, LCD, Relay, Lights, Fans, Buzzers, and ATmega328 Microcontroller. Drying is done by utilizing heat around the soybean seeds so that evaporation occurs. System input / output system will be regulated by a microcontroller. The results of the data obtained by the sensor are displayed on the LCD as an information system. The temperature can be adjusted to DHT22 according to the wishes of soybean farmers. The success of drying when the value of moisture content obtained reaches 14%. After testing samples of soybean seeds, the results obtained where the seed samples can be dried up to 14% moisture content. Based on this success, it can be concluded that the drying of soybean seeds can be done well.en_US
dc.description.abstractKedelai adalah salah satu dari beberapa sumber makanan di Indonesia. Kedelai yang berkualitas menghasilkan makanan yang berkualitas. Untuk menjaga kualitas kedelai tersebut diperlukan serangkaian pengolahan benih, salah satunya yaitu pengeringan. Pengeringan yang biasa dilakukan petani adalah pengeringan alami. Pengeringan alami ini memiliki kelemahan yaitu tergantung pada keadaan cuaca, hanya dilakukan pada siang hari, kadar airnya tidak bisa diketahui, penyusutan akibat dimakan hewan pemakan biji-bijian, dan kebersihannya kurang terjamin. Untuk itu perlu dibuat sebuah alat pengering buatan otomatis yang dapat mengatasi kelemahankelemahan tersebut. Dalam penelitian ini direalisasikan prototype alat pengontrol dan pengering benih kedelai. Alat ini menggunakan Sensor DHT22, LCD, Relay, Lampu, Kipas, Buzzer, dan Mikrokontroler ATmega328. Pengeringan dilakukan dengan memanfaatkan panas di sekitar benih kedelai sehingga terjadi penguapan. Sistem input/output sistem akan diatur oleh Mikrokontroler. Hasil data yang didapat sensor ditampilkan pada LCD sebagai sistem informasi. Suhu dapat diatur pada DHT22 sesuai keinginan petani kedelai. Keberhasilan pengeringan ketika nilai kelembapan yang didapat mencapai 14%. Setelah melakukan pengujian pada sampel benih kedelai didapatkan hasil dimana sampel benih tersebut dapat dikeringkan kelembapannya menjadi 14%. Berdasarkan keberhasilan tersebut, dapat disimpulkan pengeringan benih kedelai yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBuzzeren_US
dc.subjectKedelaien_US
dc.subjectLCDen_US
dc.subjectMikrokontroler ATmega328en_US
dc.subjectPengeringanen_US
dc.titlePembuatan Alat Pengering Benih Kedelai dengan Kontrol Suhu dan Kelembapan Berbasis Mikrokontroler Atmega328 dengan Suara Peringatan Melalui Buzzeren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM172408028
dc.description.pages73 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record