dc.contributor.advisor | Hasan, Harris | |
dc.contributor.advisor | Akbar, Nizam Zikri | |
dc.contributor.author | Benazir, Indri Maria | |
dc.date.accessioned | 2020-09-08T08:05:32Z | |
dc.date.available | 2020-09-08T08:05:32Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27312 | |
dc.description.abstract | Background: Normal myocardium generates a QRS complex voltage on the electrocardiogram (ECG) that indicates the viability of the myocardium. Low voltage ECGs can be associated with a variety of cardiac and non-cardiac conditions which low voltage QRS is defined by the total voltage of the QRS complex in a precordial lead less than 10 mm (1 mV) or the total voltage of the QRS complex in a limb lead less than 5 mm (0.5 mV). In STEMI, the coronary artery is total occluded and reperfusion do not perform, the viability of the myocardium will be disrupted. The aims of this study is to examine whether low QRS voltage can be used as a predictor of the incidence of multi vessel disease (MVD) in anterior STEMI patients at the Haji Adam Malik Haji Genereal Hospital. Methods: This is a cross-sectional study consist of anterior STEMI patients who were hospitalized from February 2019 to June 2019. All subjects diagnosed with anterior STEMI and already fulfilled the inclusion and exclusion criterias. The QRS voltage on the ECGs were assessed first time when the patient came to emergency departement. Then during hospitalization, the patients will undergo coronary angiography to assess the condition of the coronary arteries. Results: Of the 60 anterior STEMI patients, 33 people had a low QRS voltage and 27 people in normal voltage. Among the low QRS voltage group, 32 people had MVD based on coronary angiography results. While in the normal voltage group, 21 people have CAD 1VD. Low QRS voltage can predict the MVD event with sensitivity of 84.2%, specificity of 95.5%, negative predictive value (NPV) of 77.7% and positive predictive value (PPV) of 96.9%. Multivariate analysis showed that a low QRS voltage was the only independent factor to predict MVD in this study (OR 47.6, p = 0.037). Conclusion: Low QRS voltage is a simple, very useful, and easy to remember and can be an independent factor for predicting MVD event in patients with anterior STEMI. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Miokard normal umumnya akan menghasilkan voltase kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG) yang mengindikasikan viabilitas miokardium tersebut. EKG low-voltage dapat dihubungkan dengan berbagai macam kondisi kardiak maupun nonkardiak dimana voltase gelombang QRS yang rendah (low-voltage QRS) didefinisikan dengan dijumpainya voltase total kompleks QRS pada sadapan prekordial kurang dari 10 mm (1 mV) atau voltase total kompleks QRS pada sadapan ekstremitas kurang dari 5 mm (0,5 mV). Pada keadaan IMAEST akan terjadi oklusi pada pembuluh darah koroner yang jika tidak dilakukan reperfusi maka akan mengganggu viabilitas miokardium. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah voltase gelombang QRS yang rendah dapat digunakan sebagai prediktor kejadian multi vessel disease (MVD) pada pasien IMAEST anterior di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap pasien IMAEST anterior yang menjalani perawatan di RSUP HAM sejak Februari 2019 sampai Juni 2019. Semua subyek penelitian yang didiagnosa dengan IMAEST anterior dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam penelitian dan dinilai voltase QRS pada EKG saat pasien pertama kali datang ke rumah sakit. Selama perawatan pasien akan menjalani tindakan angiografi koroner untuk menilai keadaan pembuluh koroner. Kemudian dilakukan analisa untuk melihat peran voltase gelombang QRS yang rendah dalam menilai kejadian MVD.
Hasil : Dari 60 pasien IMAEST anterior, sebanyak 33 orang mempunyai voltase QRS yang rendah dan 27 orang mempunyai voltase QRS yang tidak rendah. Dari kelompok voltase QRS rendah, 32 orang mempunyai MVD berdasarkan hasil angiografi koroner. Sedangkan dari kelompok voltase QRS tidak rendah, sebanyak 21 orang mempunyai 1VD. Voltase QRS yang rendah dapat memprediksi kejadian MVD dengan sensitivitas 84.2%, spesifisitas 95.5%, negative predictive value (NPV) 77.7% dan positive predictive value (PPV) 96.9%. Analisa multivariat menunjukkan bahwa voltase QRS yang rendah merupakan satu-satunya faktor independen untuk memprediksi terjadinya kejadian MVD pada penelitian ini (OR 47.6, p = 0.037).
Kesimpulan : Voltase QRS yang rendah merupakan sebuah indikator yang mudah dikerjakan, sangat berguna, mudah diingat dan dapat menjadi faktor independen untuk memprediksi kejadian MVD pada penderita IMAEST anterior. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | voltase QRS rendah | en_US |
dc.subject | MVD | en_US |
dc.subject | IMAEST | en_US |
dc.subject | anterior | en_US |
dc.title | Voltase Gelombang QRS yang Rendah pada Ekg Sebagai Prediktor Kejadian Multi Vessel Disease pada Pasien Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior di Rsup Haji Adam Malik | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM147115008 | |
dc.description.pages | 75 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |