Representasi Sosial Budaya dalam Hikayat Deli

Abstract

Penelitian Hikayat Deli sangat diperlukan karena menunjukkan sastra berkembang dalam perkembangan ilmu. Penelitian ini membahas tentang representasi sosial budaya, adat istiadat maupun gaya bahasa yang ada di dalam cerita Hikayat Deli. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis representasi sosial budaya dan memberikan gambaran adat istiadat serta gaya bahasa dalam Hikayat Deli. Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi sastra, resepsi sastra dan Stilistika, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam teks Hikayat Deli terdapat 7 jenis aspek sebagai representasi adat istiadat yaitu adat kelahiran, 7 bulanan, cukur rambut anak raja, perkawinan, pemberian gelar, adat membuka kampung, dan kematian. Dari 7 adat istiadat tersebut tidak semuanya dilakukan lagi pada masa sekarang misalnya pada istiadat kematian pada masa dahulu jika anggota kerajaan meninggal dunia dalam adat ada acara melemparkan uang logam atau emas, pada saat perjalanan mayat dibawa keperistirahatan terakhir. Saat sekarang kebiasaan melempar uang logam atau emas ini tidak dilakukan lagi. Selain itu, representasi sosial budaya dalam Hikayat ini tampak dalam hubungan manusia dengan alam,intuisi sosial masyarakat dengan kebudayaan dan religi. Pada ± abad 16, masyarakat menjunjung tinggi sifat gotong royong, kebersamaan serta mencintai lingkungan, berdasarkan ajaran agama Islam yang dianut mereka. Gaya bahasa yang terdapat pada cerita Hikayat Deli adalah gaya bahasa majas perumpamaan atau simile, 31 majas perumpamaan di dalam cerita tersebut.

Hikayat Deli's research is very necessary because it shows that literature develops in the development of science. This study discusses the socio-cultural representation, customs and language styles that exist in the story of Hikayat Deli. The purpose of this study is to analyze the socio-cultural representation and provide an overview of the customs and language styles in the Hikayat Deli. This research uses the approach of literary anthropology, reception of literature and stylistics, using descriptive qualitative methods. The results of the analysis show that in the text of Hikayat Deli there are 7 types of aspects as a representation of customs namely birth custom, 7 monthly, shaving the king's son's hair, marriage, granting titles, custom to open the village, and death. Not all of the 7 customs are carried out today, for example, in the past when death members of the kingdom die in customs, there is an event toss coins or gold, when the corpse is brought to the last resting place. At present the habit of throwing coins or gold is no longer practiced. In addition, socio-cultural representation in this saga appears in human relations with nature, the social intuition of people with culture and religion. In the ± 16th century, people upheld the nature of mutual cooperation, togetherness and love the environment, based on the teachings of Islam they profess. The style of language contained in the story of Hikayat Deli is the style of speech parable or simile, 31 forms of parable in the story.