Politik Identitas Uken Toa dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 di Kabupaten Aceh Tengah

Abstract

Irmansyah, Nomor Pokok Mahasiswa 167024028. Pembimbing: (1) Dr. Fikarwin, M.ANT. (2) Warjo, MA., Phd. Penelitian ini berjudul “Politik Identitas Uken Toa dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 di Kabupaten Aceh Tengah”. Penelitian ini difokuskan pada upaya mengungkapkan tentang (1) Pengaruh Politik Identitas Uken-Toa dalam Kontestasi PILKADA 2017 di Aceh Tengah; (2) Polarisasi Persebaran Politik Identitas Uken-Toa dalam Pemenangan Kontestasi PILKADA 2017 di Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk; (1) Untuk mengidentifikasi pengaruh Uken-Toa dalam Pilkada 2017 Aceh Tengah. Dan, (2) Usaha mengetahui model persaingan politik identitas Uken-Toa dalam kontestasi Pilkada 2017 Aceh Tengah. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat pada menambahi literatur tentang kajian politik lokal yang mencakup konflik, politik identitas dan Pilkada. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Aceh Tengah meliputi KPU, Team Pemenangan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah 2017 serta tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga adat yang ada di Gayo, di Kabupaten Aceh Tengah. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Hasil analisis adalah Pengaruh Politik Identitas Uken-Toa dalam Kontestasi PILKADA 2017 di Aceh Tengah, yakni praktik kolaborasi atau afliasi politik Shabela yang merepresentatifkan Belah Uken dan Firdaus merepresentatifkan Belah Toa sangat mempengaruhi kemenangan dalam Pilkada Bupati danWakil Bupati periode 2017- 2022. Ini menandakanmasih masifnya kekuatan identitas sebagai instrumen politik. Eksistensi kekuatan identitas tersebut terbentuk melalui perjalanan sejarah, budaya dan politik. Polarisasi Persebaran Politik Identitas Uken-Toa dalam Pemenangan Kontestasi PILKADA 2017 di Aceh Tengah, meliputi 2 (dua) habitus, yakni meliputi; (a) Habitus politik aktor Belah Toa meliputi, pragmatisme, tradisionalisme, dan loyal. (b) habitus politik aktor Belah Uken meliputi, realisme, modernisme, dan royal. Praktik politik identitas merupakan politik yang mempertemukan aktor Belah Uken dan Belah Toa yang meliputi peran habitus yang menentukkan dan mempengaruhi praktik politik di lokasi studi. Habitus dalam konteks ini adalah elemen penting yang dimiliki aktor dalam menilai, menentukan, memutuskan dan mengevaluasi realitas sosial mereka, dengan kata lain habitus merupakan perantara aktor di berbagai arena, terutama di arena politik.