Hubungan Tingkat Keparahan dengan Tingkat Depresi pada Pasien Parkinson
View/ Open
Date
2020Author
Ritonga, Popy Paramitha Br.
Advisor(s)
Fithrie, Aida
Hutagalung, Haflin Soraya
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Parkinson's disease (PD) has motor manifestations
namely resting tremor, rigidity, bradykinesia and postural instability. In
addition, non-motor symptoms such as psychiatric symptoms such as
depression, anxiety, hallucinations, psychosis, delusions and sleep
disorders. Accompanying depression is the most common nonmotor
symptom in Parkinson's. Depression in Parkinson's occurs in about
40% of patients and on average there is major depression and minor
depression.
Objective: To determine the relationship of severity with depression in
Parkinson's patients.
Methods: This study used a cross sectional design. Sampling was
conducted at H. Adam Malik General Hospital Medan and network
hospital. The study sample was taken as many as 25 subjects
consecutively, with primary data sources obtained from all patients
who had been diagnosed with Parkinson's disease based on the
UKPD Society Bank's Clinical Criteria for Probable Parkinson's
Disease criteria. Data analysis using the Spearman correlation test.
Results: The demographic characteristics of the study subjects were
19 (76%) men and 6 people (24%) women, with the oldest age being
77 years and the youngest 49 years, mean age was 61.52 ± 6.97
years. The majority of the patients are senior high school, selfemployed,
and the Batak ethnic group. There is a significant
relationship between the MDS-UPDRS subscale and the level of
depression in Parkinson's patients with a p value <0.05.
Conclusion: There is a significant relationship between severity and
depression in Parkinson's patients Latar belakang: Penyakit Parkinson (PP) memiliki manifestasi motorik
yakni tremor saat istirahat, rigiditas, bradikinesia dan instabilitas
postural. Selain itu ditemukan juga gejala non motorik seperti gejala
psikiatri berupa depresi, cemas, halusinasi, psikosis, delusi/ waham
dan gangguan tidur. Penyakit penyerta depresi merupakan gejala
nonmotor yang paling umum pada Parkinson. Depresi pada Parkinson
terjadi pada sekitar 40% pasien dan rata-rata ditemukan depresi
mayor dan depresi minor.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan dengan
tingkat depresi pada pasien Parkinson.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional. Pengambilan sampel dilakukan di RSUP H. Adam Malik
Medan dan RS jejaring. Sampel penelitian diambil sebanyak 25 subjek
secara konsekutif, dengan sumber data primer yang diperoleh dari
semua pasien yang sudah didiagnosis penyakit Parkinson
berdasarkan kriteria UKPD Society Bank’s Clinical Criteria for Probable
Parkinson’s Disease. Analisis data menggunakan uji korelasi
Spearman.
Hasil Penelitian: Karakteristik demografi subjek penelitian adalah 19
orang (76%) laki-laki dan 6 orang (24%) perempuan, dengan usia
tertua adalah 77 tahun dan termuda 49 tahun, rerata usia 61,52±6,97
tahun. Keseluruhan pasien mayoritas adalah SMA, wiraswasta, dan
suku Batak. Terdapat hubungan yang signifikan antara subskala MDSUPDRS
dengan tingkat depresi pada pasien Parkinson dengan p
value <0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
keparahan dengan tingkat depresi pada pasien Parkinson
Collections
- Master Theses [156]