Show simple item record

dc.contributor.advisorFithrie, Aida
dc.contributor.advisorHutagalung, Haflin Soraya
dc.contributor.authorRitonga, Popy Paramitha Br.
dc.date.accessioned2020-09-18T07:00:50Z
dc.date.available2020-09-18T07:00:50Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27802
dc.description.abstractBackground: Parkinson's disease (PD) has motor manifestations namely resting tremor, rigidity, bradykinesia and postural instability. In addition, non-motor symptoms such as psychiatric symptoms such as depression, anxiety, hallucinations, psychosis, delusions and sleep disorders. Accompanying depression is the most common nonmotor symptom in Parkinson's. Depression in Parkinson's occurs in about 40% of patients and on average there is major depression and minor depression. Objective: To determine the relationship of severity with depression in Parkinson's patients. Methods: This study used a cross sectional design. Sampling was conducted at H. Adam Malik General Hospital Medan and network hospital. The study sample was taken as many as 25 subjects consecutively, with primary data sources obtained from all patients who had been diagnosed with Parkinson's disease based on the UKPD Society Bank's Clinical Criteria for Probable Parkinson's Disease criteria. Data analysis using the Spearman correlation test. Results: The demographic characteristics of the study subjects were 19 (76%) men and 6 people (24%) women, with the oldest age being 77 years and the youngest 49 years, mean age was 61.52 ± 6.97 years. The majority of the patients are senior high school, selfemployed, and the Batak ethnic group. There is a significant relationship between the MDS-UPDRS subscale and the level of depression in Parkinson's patients with a p value <0.05. Conclusion: There is a significant relationship between severity and depression in Parkinson's patientsen_US
dc.description.abstractLatar belakang: Penyakit Parkinson (PP) memiliki manifestasi motorik yakni tremor saat istirahat, rigiditas, bradikinesia dan instabilitas postural. Selain itu ditemukan juga gejala non motorik seperti gejala psikiatri berupa depresi, cemas, halusinasi, psikosis, delusi/ waham dan gangguan tidur. Penyakit penyerta depresi merupakan gejala nonmotor yang paling umum pada Parkinson. Depresi pada Parkinson terjadi pada sekitar 40% pasien dan rata-rata ditemukan depresi mayor dan depresi minor. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan dengan tingkat depresi pada pasien Parkinson. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS jejaring. Sampel penelitian diambil sebanyak 25 subjek secara konsekutif, dengan sumber data primer yang diperoleh dari semua pasien yang sudah didiagnosis penyakit Parkinson berdasarkan kriteria UKPD Society Bank’s Clinical Criteria for Probable Parkinson’s Disease. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian: Karakteristik demografi subjek penelitian adalah 19 orang (76%) laki-laki dan 6 orang (24%) perempuan, dengan usia tertua adalah 77 tahun dan termuda 49 tahun, rerata usia 61,52±6,97 tahun. Keseluruhan pasien mayoritas adalah SMA, wiraswasta, dan suku Batak. Terdapat hubungan yang signifikan antara subskala MDSUPDRS dengan tingkat depresi pada pasien Parkinson dengan p value <0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan dengan tingkat depresi pada pasien Parkinsonen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectparkinsonen_US
dc.subjecttingkat keparahanen_US
dc.subjecttingkat depresien_US
dc.subjectMDS-UPDRSen_US
dc.subjectHAM-Den_US
dc.titleHubungan Tingkat Keparahan dengan Tingkat Depresi pada Pasien Parkinsonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177041076
dc.description.pages117 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record