Aktifitas Antifungal Ekstrak Daun Lawsonia Inermis Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Jamur Trichophyton Rubrum Penyebab Tinea Unguium

Abstract

Tinea unguium is a common fungal nail infection. Most commonly caused by Trichophyton rubrum. It disturbs not only cosmetic figure, but also but also might have an impact on patient’s emotional, social and occupational functioning, lastly affecting the overall quality of life. The management of tinea unguium is still challenging. The therapy experienced many failures and recurrences. The aim of this research is to determine the presence of antifungal activity of Lawsonia inermis L. extract and to identify the extract concentration that can inhibit the fungal growth. This research is an experimental in vitro study with isolate from Microbiology Laboratory of Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara. The Lawsonia inermis L. leaves extracted by maceration method. The antifungal assay was done using dilution method with various concentrations of (3,125%; 6,25%; 12.5%; 25%; 50%; 75% w/v). The mixtures of extract, suspension of Trichophyton rubrum and the media is incubated at 37ºC for 2-3 days. The mixture was streaked on SDA medium to determine the antifungal activity. The results indicates that Lawsonia inermis L. extracts has an antifungal effect, and with concentrations of 25%, 50% and 75% it can be use to inhibit the growth of Trichophyton rubrum qualitatively in vitro.

Tinea Unguium merupakan penyakit jamur yang sering dijumpai pada kuku. Penyebab tersering adalah Trichophyton rubrum. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada aspek kosmetik, tetapi juga mungkin berdampak pada fungsi emosional, sosial dan pekerjaan hingga akhirnya mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penatalaksanaan tinea unguium memiliki berbagai kesulitan seperti seringnya terjadi kegagalan terapi dan juga kekambuhan. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antijamur dari ekstrak daun inai (Lawsonia inermis L.) dan megetahui konsentrasi ekstrak yang dapat menghambat pertumbuhan jamur. Penelitian ini merupakan studi eksperimental invitro dengan menggunakan sampel dari isolat laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. Daun inai Lawsonia inermis L diekstraksi dengan metode maserasi. Uji antifungi dilakukan dengan metode dilusi dengan konsentrasi ekstrak beragam (3,125%; 6,25%; 12.5%; 25%; 50%; 75% b/v). Campuran ekstrak, suspensi jamur Trichophyton rubrum dan media kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 2-3 hari. Bahan campuran yang telah diinkubasi digoreskan pada media SDA untuk melihat efek penghambatan pertumbuhan jamur. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun inai memiliki efek antifungal dan konsentrasi ekstrak 25%, 50% dan 75% merupakan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum secara kualitatif in vitro.