Hubungan antara Prediktor Luaran Stroke dengan Luaran Fungsional pada Pasien Stroke Akut yang Dirawat di Ruang Intensive Care Unit

Abstract

Background: Impaired consciousness or respiratory failure, occurs as a complication of acute stroke due to brain damage. Comprehensive management in the Intensive Care Unit (ICU) can reduce mortality and bad outcomes. Several factors as predictors of outcome can identify markers of negative outcomes. The aim of this study was to determine the relationship between predictors of stroke outcome and functional outcome in acute stroke patients admitted to the ICU. Methods: A cross-sectional study with a total sample of 30 acute stroke patients selected consecutively, treated in the ICU room of RSUP Haji Adam Malik Medan and its associate hospital. The study's independent variables included NIHSS score, FOUR score at baseline, age, type of stroke, use of mechanical ventilation, and sepsis. The dependent variable is the mRS score. Observations were made within 14 days of treatment. Statistical analysis using Fisher's Exact test. Results: From the statistical analysis, it was found that there was a significant relationship between NIHSS scores > 15 (PR 1.64; 95% CI, 0.962-2.791; p = 0.049), FOUR scores ≤9 (PR 2.27; 95% CI, 1.15-4.469 ; p = 0.003), hemorrhagic stroke (PR 1.75; 95% CI, 1.07-2.863; p = 0.035), use of mechanical ventilation (PR 2.25; 95% CI, 0.796-3.363; p = 0.007) and sepsis (PR 2.71; 95% CI, 1.066-6.909; p = 0.003) with poor functional outcome in acute stroke patients admitted to the ICU. Conclusion: There is a relationship between predictors of stroke outcome and functional outcome in acute stroke patients who are admitted to the ICU

Latar Belakang : Gangguan kesadaran atau gagal nafas, terjadi sebagai komplikasi stroke akut dikarenakan kerusakan otak sehingga membutuhkan manajemen yang komprehensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) yang dapat menurunkan kematian dan luaran yang buruk. Ada beberapa faktor sebagai prediktor luaran yang dapat mengidentifikasi penanda luaran negatif stroke. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara prediktor luaran stroke dengan luaran fung sional pada pasien stroke akut yang dirawat di ICU. Metode : Penelitian potong lintang dengan jumlah sample pasien stroke akut sebanyak 30 orang dipilih secara konsekutif, dirawat di ruang ICU RSUP Haji Adam Malik Medan dan RS Jejaring. Variabel bebas penelitian meliputi skor NIHSS, skor FOUR saat awal masuk, usia, jenis stroke, penggunaan ventilasi mekanik, dan sepsis. Variabel terikat adalah skor mRS. Pengamatan dilakukan dalam 14 hari rawatan. Analisis statistik menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil : Dari analisa statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara skor NIHSS > 15 (PR 1,64; 95% CI, 0,962-2,791; p= 0,049), skor FOUR ≤9 (PR 2,27; 95% CI, 1,15-4,469; p= 0,003), stroke hemoragik (PR 1,75; 95% CI, 1,07-2,863; p= 0,035), pemakaian ventilasi mekanik (PR 2,25; 95% CI, 0,796-3,363; p= 0,007) dan sepsis (PR 2,71; 95% CI, 1,066- 6,909; p= 0,003) dengan luaran fungsional yang buruk pada pasien stroke akut yang dirawat di ruang ICU. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara prediktor luaran stroke dengan luaran fungsional pada pasien stroke akut yang dirawat di ruang ICU.