dc.contributor.advisor | Siregar, Yahwardiah | |
dc.contributor.advisor | Ichwan, M | |
dc.contributor.author | Rahmiwita | |
dc.date.accessioned | 2020-10-06T03:02:10Z | |
dc.date.available | 2020-10-06T03:02:10Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28339 | |
dc.description.abstract | Introduction: Psoriasis is inflammatory disease of chronic skin and not
contagious with a prevalence of 2-3% of the world's population. TGF-β1 gene
polymorphism increases levels of TGF-β1 in serum. The increase of TGF-β1 in
epidermis and serum in psoriasis patients is correlated with the severity of
psoriasis. This Study aims to see the relationship of gene polymorphism TGF-β1
(T869C) with psoriasis. Method: This is a case control study with simple random
sampling technique. The subject of this study is a stored raw material divided into
two groups, each 62 subjects in the case group (psoriasis sufferers) and 62
subjects in the control group (not psoriasis sufferers). TGF-β1 gene
polymorphisms (T869C) was Analyzed with PCR-based restricted fragment length
polymorphisms (PCR-RFLP). Results: Frequency of psoriasis has been found in
more than 40 years (51.6%) compared with the age of less than 40 years (48.4%)
And more on women (53.2%) compared to men (46.8%). There was a significant
relationship between TGF-β1 (T869C) gene polymorphisms and psoriasis (p =
0.032). Conclusion: TGF-β1 (T869C) gene polymorphisms in codon 10 exon I is
significantly associated with susceptibility to psoriasis. | en_US |
dc.description.abstract | Pendahuluan: Psoriasis merupakan penyakit inflamasi kulit yang bersifat kronis
dan tidak menular dengan prevalensi 2-3% dari keseluruhan populasi di dunia.
Polimorfisme gen TGF-β1 mempengaruhi peningkatan kadar TGF-β1 di serum.
Peningkatan TGF-β1 pada epidermis dan serum pada pasien psoriasis berkorelasi
erat dengan tingkat keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
hubungan polimorfisme gen TGF-β1 (T869C) dengan psoriasis. Metode:
Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan teknik simple random
sampling. Subyek penelitian ini adalah bahan baku tersimpan yang dibagi menjadi
dua kelompok, masing-masing 62 subyek pada kelompok kasus (penderita
psoriasis) dan 62 subyek pada kelompok kontrol (bukan penderita psoriasis).
Polimorfisme gen TGF-β1 (T869C) dianalisis dengan PCR-based restricted
fragment length polymorphism (PCR-RFLP). Hasil: Frekuensi penderita psoriasis
lebih banyak terdapat pada usia lebih dari 40 tahun (51,6%) dibandingkan dengan
usia kurang dari 40 tahun (48,4%) dan lebih banyak pada perempuan (53,2%)
dibandingkan dengan laki-laki (46,8%). Terdapat hubungan yang signifikan antara
polimorfisme gen TGF-β1 (T869C) dengan psoriasis (p=0,032). Kesimpulan:
Polimorfisme gen TGF-β1 (T869C) pada kodon 10 exon I secara signifikan
berhubungan dengan kerentanan terhadapa psoriasis. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Psoriasis | en_US |
dc.subject | TGF-β1 | en_US |
dc.subject | Polimorfisme Gen | en_US |
dc.title | Hubungan Polimorfisme gen Transforming Growth Factor Beta-1 (T869C) dengan Psoriasis | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM157008005 | |
dc.description.pages | 87 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |