Analisis Dampak Kebijakan Non Tarif Impor Buah Segardi Sumatera Utara

Abstract

Imposition of non-tariff policy of the government raises the total volume of imports of fresh fruit. The purpose of this study was to analyze the impact of non-tariff policy on imported fresh fruit, specifically fresh fruit import volume in North Sumatra. The data used in this research is secondary data based published by Quarantine Belawan Medan. Data analysis method used is the One Way ANOVA analysis and analyzed by using of SPSS 17 module. The results showed 1) There is a difference in the average volume of imported fresh fruit on before Permentan 2006, after Permentan 2006, after Permentan 2011, and after Permentan 2012. Where the smallest average volume number of imports of fresh fruit before the Permentan 2006 and the largest average import volume after implication of Permentan 2011. 2) Based on the results obtained homogeneity test probability value of 0.415 > 0.05, which mean H0 is accepted it means the four groups of samples have the same variant that qualify for testing ANOVA.3) Based on the results of ANOVA test where the results obtained F count > F table that is equal to 5.33 > 2.45, then H0 is rejected means that there are differences in the average volume of imports of fresh fruit on the before Permentan 2006, after Permentan 2006, after Permentan 2011, after Permentan 2012.

Pemberlakuan kebijakan nontarif dari pemerintah menimbulkan terhadap jumlah volume impor buah segar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak kebijakan nontarif impor buah segar terhadap volume impor buah segar di Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diterbitkan oleh Balai Karantina Belawan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis One Way ANOVA dan dianalisis dengan alat SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan 1) Ada perbedaan rata-rata volume impor buah segar pada sebelum Permentan 2006, sesudah Permentan 2006, sesudah Permentan 2011, dan sesudah Permentan 2012. Dimana rata-rata volume impor buah segar terkecil pada sebelum adanya Permentan 2006 dan rata-rata volume impor buah terbesar pada Sesudah adanya Permentan 2011.2) Berdasarkan hasil uji homogenitas didapat nilai probabilitas sebesar 0,415 > 0,05, maka H0 diterima artinya keempat kelompok sampel mempunyai varian yang sama sehingga memnuhi syarat untuk pengujian ANOVA.3) Berdasarkan hasil uji ANOVA dimana didapat hasil Nilai F hitung > F tabel yaitu sebesar 5,33 > 2,45, maka H0 ditolak artinya ada perbedaan rata-rata volume impor buah segar pada sebelum Permentan 2006, sesudah Permentan 2006, sesudah Permentan 2011, sesudah Permentan 2012.