dc.contributor.advisor | Fitri, Isnen | |
dc.contributor.author | Bangun, Simon Hadi | |
dc.date.accessioned | 2020-10-13T05:22:20Z | |
dc.date.available | 2020-10-13T05:22:20Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28657 | |
dc.description.abstract | Komplek Eks Pemeraman Tembakau Deli Helvetia merupakan salah satu fasilitas pengolahan Tembakau Deli milik PTPN II, namun tidak beroperasi lagi hingga sekarang akibat berhentinya produksi Tembakau Deli, menyisakan bangunan terlantar yang masih bertahan di komplek ini seperti gudang pemeraman dan rumah manager kebun. Tembakau Deli sendiri adalah primadona kota Medan sejak masa kolonial Belanda karena aromanya yang khas dimana Tembakau Deli diekspor hingga benua Eropa, dan kompleks eks pemeraman ini adalah salah satu bukti fisik sejarah hebatnya tembakau Deli, namun sekarang tidak berfungsi lagi dan terbengkalai. Keadaan ini membuat perlunya agar kawasan ini dapat berfungsi kembali dan memiliki manfaat di berbagai aspek mulai dari ekonomi hingga pendidikan dan budaya. Merevitalisasi area ini melalui adaptive reuse dapat menyesuaikan situasi dan kebutuhan saat ini dan pengembangan untuk menunjang penghidupan kembali kawaan ini. Bangunan yang tersisa dikonservasi dan dipertahankan identitasnya walaupun sudah beralifungsi untuk menampilkan nilai sejarahnya. Pada akhirnya setelah kawasan ini dihidupkan kembali, kawasan eks pemeraman Tembakau Deli ini memiliki banyak manfaat mulai dari mengangkat kembali nilai sejarah Tembakau Deli di kota Medan, memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dan pemasukan bagi PTPN II, serta memberi manfaat pendidikan dan kebudayaan bagi setiap orang yang berkunjung ke tempat ini. | en_US |
dc.description.abstract | Deli Tobacco Ex-Curing Complex is one of processing facility of Deli Tobacco owned by PTPN II (State Owned Agriculture Company), but not operational anymore until now because the cease of Deli Tobacco production, leaving the still standing buildings in this complex such as the curing warehouse and manager house unmanaged. Deli Tobacco itself was a top commodity of Medan city since the Dutch colonial era because its unique aroma where it was exported to Europe continent, and this curing facility is a physical evidence how great is Deli Tobacco was, but now left and neglected. This situation make this area need to be reoperating again and give impact to many sector from economy to education and culture. Revitalizing this area through adaptive reuse to adapt the current situation and needs, and then development method to support the reoperating of this complex. The remaining buildings to be conservated and its identity to be maintained to display its historical side. In the end after the reoperating this Ex-Curing Facility could give many benefits start from raising the historical value of Deli Tobacco, giving economic impact for surrounding community, provide income for PTPN II that owned this ex-curing facility, until giving impact in education and culture for every visitor in this place. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Eks Pemeraman Tembakau Deli | en_US |
dc.subject | Alih Fungsi | en_US |
dc.subject | Arsitektur Tropis | en_US |
dc.subject | Medan | en_US |
dc.subject | Revitalisasi | en_US |
dc.title | Alih Fungsi dan Pengembangan Eks Pemeraman Tembakau Deli Helvetia | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM160406105 | |
dc.description.pages | 180 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |