• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • School of Postgraduate
    • Doctoral Dissertations (Regional Planning)
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • School of Postgraduate
    • Doctoral Dissertations (Regional Planning)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peranan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan Penataan Ruang Terhadap Pengembangan Wilayah Danau Toba Kabupaten Simalungun

    View/Open
    Fulltext (5.456Mb)
    Date
    2019
    Author
    Purba, Parlindungan
    Advisor(s)
    Sirojuzilam
    Hidayati
    Purwoko, Agus
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    The region development of Lake Toba requires of Regional Spatial Planning (RSP), and RSP should be able to save the natural resources and the environment that become the pre-eminent Lake Toba area. The challenge of managing natural resources is better, with the emergence of regional autonomy since 2001, since its approach emphasizes the administrative approach rather than the ecological or bioregion approach. This indicates the need for a study on the SPR called Strategic Environmental Assessment (SEA).This result shows that the SEA implementation proved to have an effect on the spatial planning in Simalungun Regency. SEA should be the basis for spatial arrangement, then spatial arrangement underlying the development of Lake Toba area. Thus, spatial planning that is not based on good SEA, will result in spatial planning that is not organized; As well as the development of areas that do not base themselves on good spatial planning will result in the development of areas that are not harmonious and sustainable to the area of Lake Toba in Simalungun Regency.
     
    Pembangunan kawasanDanau Toba membutuhkanRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tepat dan terarah, dan RTRW harus dapat menyelamatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang menjadi unggulan Kawasan Danau Toba. Tantangan pengelolaan SDA yang baik, semakin besar dengan lahirnya otonomi daerah sejak tahun 2001, karena pendekatannya lebih menekankan pada pendekatan administrasi bukan pendekatan ekologi atau bioregion. Hal ini menunjukkan perlunya sebuah kajian pada RTRW yang disebut Kajian Lingkungan Hidup Stategis (KLHS) yaitu pembahasan kegagalan atau boleh dikatakan ketidaksempurnaan metode atau modelmodel yang selama ini diterapkan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat diatasi. KLHS harus menjadi dasar bagi penataan ruang, selanjutnya penataan ruang mendasari pengembangan wilayah kawasan Danau Toba.Dengan demikian, penataan ruang yang tidak mendasarkan diri pada KLHS yang baik, akan menghasilkan penataan ruang yang tidak tertata; demikian pula pengembanganwilayah yang tidak mendasarkan diri pada penataan ruang yang baik akan menghasilkan pengembangan wilayah yang tidak harmonis dan berkelanjutan terhadap kawasan Danau Toba di Kabupaten Simalungun.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28730
    Collections
    • Doctoral Dissertations (Regional Planning) [75]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV