Kemampuan Membaca Kalimat Dasar Bahasa Indonesia Penderita Disleksia di Sekolah Kidz Smile Medan : Kajian Neurolinguistik

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kemampuan Membaca Kalimat Dasar Bahasa Indonesia Penderita Disleksia di Sekolah Kidz Smile Medan: Kajian Neurolinguistik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan dan penyimpangan membaca kalimat dasar bahasa Indonesia penderita disleksia serta mendeksirpsikan kesadaran persepi visual penderita disleksia di sekolah Kidz Smile Medan. Data bersumber dari hasil bacaan tiga anak penderita disleksia di sekolah Kidz Smile Medan. Teori yang digunakan adalah teori Neurolinguistik, Lateralisasi, serta teori Kalimat Dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam meneliti adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pengamatan dengan teknik dasar yaitu teknik sadap serta teknik lanjutan yaitu teknik rekam dan teknik catat. Data dianalisis menggunakan metode agih dan metode padan dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dengan teknik lanjutan yaitu adalah teknik lesap, teknik ganti, dan teknik balik. Penelitian ini juga menggunakan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dengan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding membedakan (HBB). Hasil penelitian ini menujukkan bahwa penderita disleksia melakukan penyimpangan-penyimpangan membaca berupa pembalikkan, penghilangan, dan penggantian pada kalimat dasar bahasa Indonesia. Penderita disleksia juga sering mengacaukan pola kalimat dasar yang mengakibatkan kalimat dasar menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Kesadaran persepsi visual mempengaruhi penderita disleksia dalam membaca. Penderita disleksia mengalami gangguan pada persepsi yaitu JC mengalami gangguan persepsi visual yang berupa hubungan spasial (spatial relation), diskriminasi bentuk dan latar belakang (figure-ground discrimination), dan penutupan visual (visual closure). AC mengalami gangguan persepsi visual berupa diskriminasi bentuk dan latar belakang (figure-ground discrimination) dan diskriminasi visual (visual dicrimination). DV mengalami ganguan persepsi visual berupa diskriminasi bentuk dan latar belakang (figure-ground discrimination) dan mengenal objek (object Recognition).