Metode Load Balancing Pasif dan Aktif pada Jaringan 802.11

Abstract

The increasing use of Wireless Local Area Networks (WLANs) currently causes uneven distribution of bandwidth, especially on networks that use many Access Points (AP), so the network load will overload. Therefore, load balancing is needed to regulate the distribution of network loads in order to be balanced. Network load balancing is needed to regulate the distribution of users to the AP so that optimal 802.11 network performance. One method of balancing network load is cell breathing which balances a dense AP load by reducing the coverage area through reducing the power of the AP. But reducing the coverage in all directions can cause mobile node located in the outermost coverage to be disconnected. This research proposes load balancing with passive and active methods. This method does not reduce the AP power for load balancing but modifies the program on the CTS frame. Program modification in this method is simulated using the Java programming language with the strongest signal and cell breathing methods as a comparison. The passive load balancing method can increase throughput by 7.54% when compared to the strongest signal load balancing method and 5.74% lower than the cell breathing method. This method expects user intervention to disconnect and move to another AP on an MN that has failed to send data. The active load balancing method can load balancing with an average throughput of 0.08% better than the cell breathing method and 24.22% compared to the signal method but must change the CSMA protocol on the Mobile Node (MN) device Ethernet, however, Most Ethernet have their own protocols and are difficult for public access.

Meningkatnya Penggunaan Wireless Local Area Network (WLAN) pada saat sekarang ini menyebabkan distribusi bandwidth sering tidak merata terkhusus pada jaringan yang menggunakan banyak Access Point (AP), sehingga beban jaringan akan mengalami overload. Maka karena itu dibutuhkan load balancing untuk mengatur distribusi beban jaringan agar seimbang. Penyeimbangan beban jaringan diperlukan untuk mengatur distribusi Mobile Node (MN) terhadap AP agar kinerja jaringan 802.11 optimal. Salah satu metode penyeimbangan beban jaringan adalah cell breathing yang menyeimbangkan beban AP yang padat dengan mengurangi area cakupan melalui pengurangan daya dari AP tersebut. Tetapi pengurangan cakupan ke segala arah dapat menyebabkan Mobile Node (MN) yang berada di cakupan terluar akan terputus koneksi. Penelitian ini mengusulkan load balancing dengan metode pasif dan aktif. Metode ini tidak melakukan penggurangan daya AP untuk load balancingnya tetapi melakukan modifikasi program pada frame CTS. Modifikasi program pada metode ini disimulasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan metode sinyal terkuat dan cell breathing sebagai pembanding. Metode load balancing pasif dapat meningkatkan throughput sebesar 7,54 % jika dibandingkan dengan metode load balancing sinyal terkuat dan lebih rendah 5,74% dibanding metode cell breathing. Metode ini berharap campur tangan user untuk melakukan diskonek dan berpindah ke AP lain pada MN yang mengalami gagal kirim data. Metode load balancing aktif dapat melakukan load balancing dengan nilai throughput rata-rata lebih baik 0,08% dibandingkan dengan metode cell breathing dan 24,22 % dibandingkan dengan metode sinyal tetapi harus mengubah protokol CSMA pada ethernet perangkat Mobile Node (MN), tetapi, kebanyakan ethernet mempunyai protokol sendiri dan susah untuk diakses umum.