Show simple item record

dc.contributor.advisorAulia, Dwira Nirfalini
dc.contributor.advisorMarpaung, Beny O.Y
dc.contributor.authorSinurat, Dian Aswatul
dc.date.accessioned2020-11-06T02:21:29Z
dc.date.available2020-11-06T02:21:29Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29051
dc.description.abstractSettlement preference is a person's willing to live or not live in a place that is influenced by various factors and variables. Urban housing development always faces land issues, especially in downtown areas related to limited land availability. The increasing of population growth indicates that population development spreads towards the suburbs (sub-urban) so that as a consequence from changes in land use in urban areas. The policy of housing development in the suburban is an attempt to divert the population in the Medan City to the peri-urban area that border directly with the Medan City. This causes more people to choose the peri-urban area as a residential location. Based on observations, the location in Medan City with the amount of housing that tends to increase from year to year is Namorambe District, Deli Serdang. The aim of this research is to find physical factors that become the settlement preferences of people to living in peri-urban areas and find out the relationship between the social status of the people and the settlement preferences in peri-urban areas. The research of settelement preferences in peri-urban areas is analyzed based on the following variables: accessibility, completeness of facilities and infrastructure, environmental conditions, and the characteristics of the residents. The method used in this research is quantitative descriptive by grouping data that have similarities with each other. The results of the research showed: in terms of accessibility, the large number of streets and the availability of many alternative routes; in terms of environmental factors, the condition of residential street frame, drainage systems, the vegetation, and the cleanliness of the; in terms of the condition of the facilities and infrastructure, the electricity facilities, garbage disposal, the sanitation network and worship facilities are the reasons respondents choose to live in Namorambe District. In addition, the results of this research also show that there is a relationship between settlement preferences and the income level of residential residents.en_US
dc.description.abstractPreferensi bermukim berarti keinginan seseorang untuk menetap atau tidak bermukim di suatu wilayah atau kawasan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan variabel. Pembangunan perumahan perkotaan selalu menghadapi masalah terkait pertanahan, terutama di pusat kota terkait keberadaan lahan yang terbatas. Jumlah penduduk yang terus meningkat mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk mengarah ke pinggiran kota(sub-urban) sehingga sebagai konsekuensinya terjadi peruabahan penggunanaan lahan di wilayah perkotaan. Kebijaksanaan pembangunan perumahan di wilayah pinggiran merupakan sebuah usaha untuk mengalihkan penduduk kota Medan ke wilayah pinggiran yang berbatasan langsung dengan kota Medan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya masyarakat memilih kawasan peri-urban sebagai lokasi tempat tinggal. Berdasarkan hasil pengamatan, kawasan penelitian yang terpilih adalah Kecamatan Namorambe, Deli Serdang dengan alasan jumlah perumahan yang meningkat dari tahun ke tahun dan kondisi fisik kawasan ini yang masih memiliki lahan agraris. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan factor-faktor fisik yang menjadi preferensi bermukim masyarakat di kawasan peri-urban dan mengetahui hubungan antara status sosial masyarakat dengan preferensi bermukim di kawasan peri-urban. Kajian preferensi bermukim di kawasan peri-urban dianalisa berdasarkan variabel sebagai berikut: aksesibilitas, kelengkapan sarana dan prasarana, kondisi lingkungan, serta karakter penghuni perumahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan dari segi aksesibilitas menyatakan banyaknya ruas jalan dan ketersediaan jalur alternatif menjadi faktor fisik yang paling banyak dipilih; ditinjau dari faktor lingkungan menyatakan kondisi kerangka jalan permukiman, sistem drainase, vegetasi, dan kebersihan menjadi faktor fisik yang paling banyak dipilih; ditinjau dari kondisi sarana dan prasarana menyatakan sarana listrik, tempat pembuangan sampah, jaringan sanitasi dan sarana ibadah menjadi alasan yang paling banyak dipilih responden memilih tinggal di Kabupaten Namorambe. Selain itu, hasil penelitian ini juga terlihat bahwa adanya hubungan antara preferensi bermukim dengan tingkat penghasilan penghuni perumahan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPreferensi bermukimen_US
dc.subjectperi-urbanen_US
dc.subjectfaktor-faktor fisiken_US
dc.titleKajian Preferensi Bermukim di Kawasan Peri-Urban Kota Medan (Studi Kasus: Kecamatan Namorambe, Deli Serdang)”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177020017
dc.description.pages126 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record