Makna dan Fungsi hiou Simalungun”. Hiou merupakan kain tenun tradisional yang dipakai dalam setiap upacara adat Simalungun.
dc.contributor.advisor | Damanik, Ramlan | |
dc.contributor.author | Nainggolan, Wulan Rygyar | |
dc.date.accessioned | 2020-11-16T02:15:22Z | |
dc.date.available | 2020-11-16T02:15:22Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29205 | |
dc.description.abstract | Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Data diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara kepada informan. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori Peirce. Menurut Peirce semiotika didasarkan pada logika, karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan penalaran menurut Peirce dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 13 hiou Simalungun diantaranya : hiou Hati Rongga, hiou Tapak Satur, hiou Ragi Sapot, hiou Suri-Suri, hiou Bulang-Bulang, hiou Ragi Idup, hiou Ragi Bintang Maratur, hiou Sitoluntuho, hiou Ragi Panei, hiou Ipput Ni Hirik, Hiou mangiring, hiou Tappunei, hiou Simangkat- Angkat. Hiou tersebut digunakan berdasarkan kegunaannya masing-masing. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Makna | en_US |
dc.subject | Fungsi | en_US |
dc.subject | Hiou Simalungun | en_US |
dc.title | Makna dan Fungsi hiou Simalungun”. Hiou merupakan kain tenun tradisional yang dipakai dalam setiap upacara adat Simalungun. | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM130703023 | |
dc.description.pages | 73 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Undergraduate Theses [228]
Skripsi Sarjana