dc.contributor.advisor | Deliana | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Khairina | |
dc.contributor.author | Hutri, Kemala | |
dc.date.accessioned | 2020-12-23T06:36:19Z | |
dc.date.available | 2020-12-23T06:36:19Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29812 | |
dc.description.abstract | Reduplication is defined as a repetition process, so that the repetition process creates new word forms, changes in word class and new meanings. Minangkabau people are famous for conveying meaning in their speech, including word repetition. This study aims to analyze the types of reduplication of Minangkabau dialect based on its form, function and meaning. This research was conducted based on a structural descriptive linguistic approach. The method used is a qualitative descriptive method, using oral and written data sources with techniques and data consisting of three activities that occur simultaneously, namely data condensation, data presentation and drawing conclusions. The results of the study show the reduplication of the Minangkabau language in the Sungayang dialect consists of 15 types based on shape, including types (D + R), ((D + R) + ba-), ((D + R) + ba - / - an) , (D + (R + ba-)), ((D + R) + ma-), (D + (R + ma-)), (D + (R + ma - / - i)), (( D + R) + ma - / - an), ((D + R) + ma - / - i), ((D + R) + sa-), ((D + R) + ka - / - nyo) , ((D + R) + ka - / - an), ((D + R) + -an, and reduplication with semantic meaning. Reduplication of Minangkabau language Sungayang dialect has paradigmatic and derivative functions. There are 20 meanings found in language reduplication. The Minangkabau dialect of Sungayang, namely (1) plural meanings, (2) many and varied, (3) many with sizes that are called the basic words, (4) many are called words, (5) a little or a few characteristics, ) (7) sincerely or truly the so-called words, (8) contradicting, (9) repeatedly, (10) retaliating, (11) committed without purpose, (12) concerning or problem, (13)) with (14) at most, (15) dike careless plans, (16) throughout or throughout, (17) have been or never again, (18) consist of, (19) intensity, and (20) affirmation. Besides having a grammatical meaning, this reduplication of the Minangkabau Sungayang dialect also has an idiomatic, metaphorical meaning, which functions for refinement or obfuscation. | en_US |
dc.description.abstract | Reduplikasi diartikan sebagai proses pengulangan, sehingga dari proses pengulangan tersebut menimbulkan bentuk kata baru, perubahan kelas kata dan makna baru. Masyarakat Minangkabau terkenal dengan penyampain makna dalam tuturanya termasuk dalam pengulangan kata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipt-tipe reduplikasi bahasa Minangkabau dialek Sungayang berdasarkan bentuk, fungsi dan maknanya. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan linguistik deskriptif struktural. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan sumber data lisan dan tulisan dengan teknik pengumpulan data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion, drawing/verification). Hasil dari penelitian menunjukkan reduplikasi bahasa Minangkabau dialek Sungayang ini terdiri atas 15 tipe berdasarkan bentuk, diantaranya tipe (D + R), ((D+R) + ba- ), ((D+R) + ba-/-an), (D+ (R + ba-)), ((D+R) + ma-), (D+ (R + ma-)), (D + (R + ma-/-i)), ((D+R) + ma-/-an), ((D + R) + ma-/-i), ((D + R) + sa-), ((D + R) + ka-/-nyo), ((D + R) + ka-/-an), (( D + R ) + -an, dan reduplikasi dengan makna semantik. Reduplikasi bahasa Minangkabau dialek Sungayang ini mempunyai fungsi paradigmatis dan derivational. Terdapat 20 makna yang ditemukan pada reduplikasi bahasa Minangkabau dialek Sungayang, yaitu (1) makna jamak, (2) banyak dan bermacam-macam,(3) banyak dengan ukuran satuan yang disebut kata dasarny, (4) banyak yang disebut kata dasarnya, (5) agak atau sedikit bersifat, (6) menyerupai atau seperti, (7) sungguh-sungguh atau benar-benar yang disebut kata dasarnya, (8) pertentangan, (9) berulangkali, (10) berbalasan, (11) dilakukan tanpa tujuan, (12) tentang atau masalah, (13) bersamaan waktu, (14) paling, (15) dikerjakan asal saja, (16) sepanjang atau seluruh, (17) pernah atau tidak lagi, (18) terdiri dari, (19) intensitas, dan (20) penegasan. Di samping mempunyai makna yang gramatikal, reduplikasi bahasa Minangkabau dialek Sungayang ini juga mempunyai makna idiomatik, metafora, yang berfungsi untuk penghalusan atau pengaburan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Reduplikasi | en_US |
dc.subject | Bahasa Minangkabau | en_US |
dc.subject | Bentuk | en_US |
dc.subject | Makna | en_US |
dc.subject | Fungsi | en_US |
dc.title | Reduplikasi Bahasa Minangkabau Dialek Sungayang di Kab.Tanah Datar | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM177009014 | |
dc.description.pages | 127 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |