Perbedaan Nilai Elektrolit Pra dan Pasca Nefrolitotomi Perkutan (PCNL) Pada Penderita Nefrolitiasis Di RSUP H. Adam Malik Medan

Abstract

Background: Percutaneous nephrolithotomy (PCNL) is the treatment of choice for kidney stones. In the PCNL procedure, artificial occlusion of the pelvic system and irrigation were performed. Although the irrigation process is performed with isotonic fluids, the PCNL procedure carries a risk of intravascular absorption of fluid. Apart from affecting hemodynamics, this can affect the amount of electrolytes before and after PCNL. The purpose of this study is to determine the difference between serum electrolytes in the conditions before and after the Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) procedure. Method: This research is an analytical study with a cross-sectional design. Samples were taken using consecutive sampling technique according to the inclusion criteria in patients who had undergone Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) in RSUP Haji Adam Malik Medan, as many as 47 people. Data were taken from February to June 2020. Result: The sodium value before and after PCNL has a mean difference of 1.90, so that the p value> 0.05, which means not statistically significant. It is also known that the value of potassium before and after PCNL has a mean difference of 0.47, so that the p value> 0.05, which means not statistically significant. The chloride value before and after PCNL had a mean difference of 0.45, so the p value was> 0.05, which means not statistically significant. Conclusion: There is no difference between electrolyte levels before and after PCNL based on the duration of action.

Latar Belakang: Nefrolitotomi perkutan (PCNL) merupakan terapi pilihan pada batu ginjal. PCNL banyak diminati karena memiliki kelebihan antara lain minimal invasif dan relatif murah dibandingkan dengan operasi terbuka. Pada prosedur PCNL dilakukan oklusi buatan pada system pelvikalis dan dilakukan irigasi. Selain itu irigasi dilakukan untuk mempermudah visibilitas. Walaupun proses irigasi dilakukan dengan cairan isotonis, namun prosedur PCNL memiliki risiko terjadinya penyerapan cairan ke intravascular. Selain mempengaruhi hemodinamik, hal ini bisa mempengaruhi jumlah elektrolit sebelum dan sesudah PCNL. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara serum elektrolit pada kondisi sebelum dan sesudah prosedur Nefrolitotomi Perkutan (PCNL). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain crosssectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi pada pasien yang telah menjalani tindakan Nefrolitotomi Perkutan (PCNL) di RSUP Haji Adam Malik Medan, yaitu sebanyak 47 orang. Data diambil pada bulan Februari sampai dengan Juni 2020. Hasil : Nilai natrium sebelum dan sesudah PCNL memiliki perbedaan rerata 1,90 dengan IK 95% -0,13 – 3,95, sehingga didapatkan nilai p>0,05 yang artinya tidak berbeda bermakna secara statistik. Diketahui juga bahwa nilai kalium sebelum dan sesudah PCNL memiliki perbedaan rerata 0,47 dengan IK 95 -0,19 – 1,13, sehingga didapatkan nilai p>0,05 yang artinya tidak berbeda bermakna secara statistik. Nilai klorida sebelum dan sesudah PCNL memiliki perbedaan rerata 0,45 dengan IK 95% -0.68 - 1,59, sehingga didapatkan nilai p>0,05 yang artinya tidak berbeda bermakna secara statistik. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang yang bermakna antara kadar elektrolit sebelum dan setelah dilakukan PCNL berdasarkan durasi tindakan.