Hubungan Penjumlahan Elevasi Segmen ST dengan Timi Frame Count Paska Revaskularisasi pada Pasien Imaest Ddengan Onset di Bawah 12 Jam di RSUP H Adam Malik Medan

Abstract

Latar Belakang : Infark miokard akut ST elevasi (IMAEST) adalah infark miokard akut yang ditandai dengan gejala khas infark disertai enzim jantung yang meningkat dan gambaran EKG ST elevasi. Penatalaksanaan IMAEST sangat bergantung kepada onset gejala. Tatalaksana IMAEST difokuskan pada restorasi aliran darah epikardial dan memperbaiki perfusi jaringan. Salah satu penanda restorasi aliran darah yang baik adalah TIMI flow 3 dengan TIMI frame count (TFC) yang baik. Metode : Pasien direkrut sejak Januari 2019 hingga Agustus 2020. Studi ini bersifat potong lintang dan melibatkan 60 pasien IMAEST dengan onset di bawah 12 jam yang menjalani IKP primer. Pasien IMAEST dilakukan pemeriksaan EKG 12 sadapan sebelum dan 90 menit sesudah dilakukan revaskularisasi. EKG dinilai penjumlahan elevasi segmen ST pada sadapan yang terlibat. Keberhasilan revaskularisasi dinilai dengan menggunakan TIMI frame count. Hasil : Dari total 60 pasien, terdapat 30 pasien (50%) dengan TIMI frame count buruk, dan 30 pasien (50%) dengan TIMI frame count baik. Pada karakteristik dasar dijumpai beberapa variabel yang berhubungan dengan TFC yang buruk adalah kelas KILLIP, skor TIMI risk, onset, tekanan darah sistolik, kadar serum ureum, kadar troponin I, ST elevasi (STE) pre revaskularisasi, STE elevasi 90 menit paska revaskularisasi, dan persentase ST resolusi. Dari semua variabel ST elevasi, yang mempunyai nilai korelasi yang kuat dengan TFC yang buruk adalah STE paska revaskularisasi (r 0.710, p value 0.001), ΔST elevasi (r -0.767, p value 0.001), dan ST resolusi (r -0.827, p value 0.001). Kesimpulan : Penjumlahan elevasi segmen ST berhubungan dengan nilai TFC yang buruk. Korelasi kuat dijumpai pada hubungan STE 90 menit paska revaskularisasi dan resolusi segmen ST dengan TFC yang buruk.

Background: Acute ST elevation myocardial infarction (STEMI) is an acute myocardial infarction characterized by typical symptoms of infarction accompanied by elevated cardiac enzymes and ST elevation ECG images. STEMI management is very dependent on symptom onset. STEMI management focuses on restoring epicardial blood flow and improving tissue perfusion. A successful revascularization is marked by TIMI flow 3 with a good TIMI frame count (TFC). Methods: Patients were recruited from January 2019 to August 2020. This was a crosssectional study involving 60 STEMI patients with onset 12 hours and below who underwent primary PCI. STEMI patients were subjected to a 12 lead ECG examination before and 90 minutes after revascularization. The ECG assesses the summation of ST segment elevation in the involving leads. The success of revascularization was assessed using the TIMI frame count. Results: From a total of 60 patients, there were 30 patients (50%) with a poor TIMI frame count, and 30 patients (50%) with a good TIMI frame count. In terms of basic characteristics, there were several variables associated with poor TFC, namely KILLIP class, TIMI risk score, onset, systolic blood pressure, serum urea level, troponin I level, pre-revascularization ST elevation (STE), STE elevation 90 minutes after revascularization, and percentage ST resolution. Of all the ST elevation variables, the ones that have a strong correlation value with poor TFC are STE after revascularization (r 0.710, p value 0.001), ΔST elevation (r -0.767, p value 0.001), and ST resolution (r -0.827, p value 0.001). Conclusion: Sum of ST segment elevations is associated with the incidence of poor TFC. Strong correlations were found in the STE association 90 minutes after revascularization and poor resolution of the ST segment with TFC.