| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kosakata arkais bahasa Jawa di kalangan masyarakat Jawa di Desa Terusan Tengah, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan dan untuk mengetahui penyebab kearkaisan kosakata arkais yang terjadi pada bahasa Jawa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitianan ini menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini berupa 100 kosakata bahasa Jawa yang bersumber dari naskah-naskah bahasa Jawa. Data diajukan kepada responden menggunakan angket sebanyak 96 angket. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara keseluruhan kosakata bahasa Jawa yang arkais adalah supit, candrane, uger-uger, kiwa, togog, mendhak, jambang, athi-athi, kreteg, angsar, pangajab, dhawuh, umpak, molo, rampung, pomah, linggih, jaro, blabag, galodhog, siti, ngarsa, wingking, benet, dhuwur, kili, pangaret, trajumas, asta, dan ander. Sementara itu, kosakata arkais pada kelompok I (15-20) tahun adalah kosakata jerowan, candrane, kupu tarung, blandar, pangajab, dhawuh, molo, patil, pomah, blabag, galodhog, grogol, ngarsa, dulur, benet, pangaret, trajumas, dan ineb. Pada kelompok II (21-45) tahun tidak ditemukan adanya kosakata yang benar-benar arkais begitu pula pada kelompok III (46-65) tahun tidak ditemukan adanya kosakata yang benar-benar arkais. Penyebab kosakata bahasa Jawa menjadi kosakata arkais, yaitu terjadinya pergeseran bahasa yang menyebabkan penggantian kosakata bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia dan kosakata bahasa Jawa sudah tidak relevan lagi dengan zamannya | en_US |