Perilaku bermain pada Anak Gajah (Elephas Maximus-Sumatranus) di Conservation Response Unit (Cru) Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara
View/ Open
Date
2021Author
Sari, Lili Nur Indah
Advisor(s)
Berliani, Kaniwa
Metadata
Show full item recordAbstract
Animal Behavior is termed as all activities influenced from the response by an animal to their environment. Elephant behavior is divided into individual and social or group, and daily behaviors. One of the behaviors of the Sumatran elephant calf (Elephas maximus-sumatranus) is playing behavior. The calves showed more playful behavior and tend to decrease as the calves getting older. This aim of the study was to observe the playing behavior of elephant calves (Elephas maximus-sumatranus) at the Tangkahan Conservation Response Unit (CRU), Langkat District, North Sumatra. The main object of this study was 3 calves namely Albertina, Cristhoper and Eropa (4 yr old). The method used in this research was the purposively focal animal sampling method based on certain focus, by using the rules of continuous recording observation. Observations were made without interfering their daily behaviors. An 80-hr observation of the calves yielded a total 14.400 point samples with total duration was 864.000 sec. The highest playing behavior for elephant calves was running behavior (BL) with a frequency of 11.12% for Albertina's calf, 17.87% for Cristopher's calf and 10.04% for Eropa’s elephant calves, respectively. The lowest elephant calf play behavior was the behavior of wrestling with other elephants (GG) with a frequency of 0.37% for Albertina's calf and 0.37% for Cristopher's calf. Meanwhile, the lowest playing behavior in Eropa’s elephant calves was the rolling behavior (BG) with a frequency of 0.83%. Study on playing behavior of elephant calves is expected to become baseline data for the conservation management of the sumatran elephant calf (Elephas maximus-sumatranus) at the Tangkahan CRU area Perilaku merupakan semua pergerakan yang dipengaruhi oleh hubungan antara satwa dan lingkungannya. Perilaku pada gajah terbagi atas perilaku individu dan perilaku sosial atau kelompok dan perilaku harian. Salah satu perilaku pada anak gajah sumatera (Elephas maximus-sumatranus) yaitu perilaku bermain. Anak gajah lebih sering memperlihatkan perilaku bermain dan akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur anak gajah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku bermain pada anak gajah (Elephas maximus-sumatranus) di Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara. Objek utama penelitian ini yaitu 3 ekor anak gajah (Albertina, Cristhoper dan Eropa) yang masing-masing berumur 4 tahun. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode focal animal sampling dengan fokus hewan dipilih berdasarkan alasan tertentu (purposive), selanjutnya menggunakan aturan pengamatan continuous recording. Pengamatan dilakukan tanpa mengganggu aktivitas harian anak gajah. Pengamatan selama 80 jam memperoleh hasil dengan jumlah titik sampel sebanyak 14.400 dan total durasi 864.000 detik. Perilaku bermain anak gajah tertinggi terdapat pada perilaku berlari (BL) dengan frekuensi 11,12% pada anak gajah Albertina, 17,87% pada anak gajah Cristopher dan 10,04% pada anak gajah Eropa. Perilaku bermain anak gajah terendah terdapat pada perilaku bergumul dengan gajah lain (GG) dengan frekuensi 0,37% pada anak gajah Albertina dan 0,37% pada anak gajah Cristopher. Sedangkan perilaku bermain terendah pada anak gajah Eropa terdapat pada perilaku berguling (BG) dengan frekuensi 0,83%. Penelitian perilaku bermain terhadap anak gajah diharapkan menjadi data dasar untuk manajemen konservasi anak gajah sumatera (Elephas maximus-sumatranus) secara eksitu di CRU Tangkahan.
Collections
- Undergraduate Theses [977]