Analisis Budaya Kerja Pemerintah di Kantor Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara
Abstract
Budaya kerja yang baik merupakan salah satu syarat yang harus
ada dalam setiap kantor maupun instansi untuk dapat memberikan
pelayanan secara maksimal. Terkait dengan hal tersebut, untuk dapat
mengetahui lebih jauh tentang budaya kerja yang hidup dalam suatu
kantor dan instansi, Peneliti memutuskan untuk mengkaji hal tersebut
melalui pelaksanaan penelitian dimana tertuang dalam bentuk Tesis yang
berjudul “Analisis Budaya Kerja Pemerintah Di Kantor Kecamatan
Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara”.
Peneliti merumuskan beberapa permasalahan yaitu bagaimana
budaya kerja yang ada di Kantor Kecamatan Kota Kisaran Barat, serta
kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya kerja di Kantor
tersebut. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsurunsur
membentuk budaya kerja di Kantor Kecamatan Kota Kisaran Barat
serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi terkait
pengembangan budaya kerja itu sendiri.
Metode Penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian
ini metode penelitian kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara pengumpulan data dan analisis data. Penelitian
yang telah dilaksanakan terkait Budaya Kerja Pemerintah di Kantor
Kecamatan Kota Kisaran Barat tergolong cukup baik walaupun terdapat
penurunan prestasi dan kinerja. Dalam aspek memberikan pelayanan,
pegawai di kantor ini sudah berjalan dengan baik dimana para pegawai
sudah menerapkan prinsip bahwa masyarakat yang membutuhkan
pelayanan mereka adalah raja yang harus dilayani dengan baik. Namun
disisi lain dapat disebutkan bahwa kemampuan pegawai dalam mengikuti
peraturan di kantor belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari
kemampuan pegawai untuk mematuhi jam kerja dan kemandirian dalam
mengambil keputusan disituasi mendesak ketika pimpinan tidak berada di
kantor. Selain itu, kendala yang ditemukan untuk menciptakan budaya
kerja yang baik adalah belum adanya peraturan pemerintah setempat
mengenai budaya kerja, masih cuek atau enggan untuk belajar terkait
dengan alat teknologi yang digunakan, dan reward and punishment yang
belum berjalan dengan baik dan berdampak bagi kinerja pegawai.