Hubungan antara Easy Sleep Apnea Predictor (Esap) dengan Risiko Obstructive Sleep Apnea dan Gangguan Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Abstract

Background: Patients with type 2 diabetes mellitus (DM) have a higher risk for obstructive sleep apnea (OSA) and cognitive impairment. Cases of undiagnosed OSA and cognitive impairment in type 2 DM patients were very high. Many algorithms and questionnaires have been developed for screening for OSA and cognitive impairment but are difficult in clinical practice. Easy sleep apnea (ESAP) is a simple test that can be used to identify the risk of OSA and cognitive impairment in type 2 diabetes mellitus patients. Objectives: This study aims to determine the relationship between ESAP and the risk of OSA and cognitive impairment in type 2 DM patients. Methods: This was cross-sectional study selected by consecutive sampling technique in type 2 DM patients at the Endocrine and Neurology Polyclinic H. Adam Malik Hospital Medan. Patients were screened using ESAP, Berlin Questionnair and Montreal Cognitive Assessment which was converted to Indonesian (MoCA-Ina). Results: This study recruited 50 samples (52% male, 48% female). The mean age was 53.36 ± 6.94 years. Subjects with obesity and neck circumference above normal, namely 72% and 68%. Subjects with positive ESAP were 32 people and almost entirely (90.6%) had a high risk of OSA and only 6 people (18.8%) had cognitive impairment. There was a significant relationship between ESAP with cognitive impaired (PR = 8,16, 95% CI = 2,20 - 30,27, p < 0,001) and ESAP with cognitive impairment (PR = 0,19, 95% CI = 0,08 - 0,43, p < 0,001) by the Chi Square test. Conclusions: There was significant correlation between ESAP and the risk of OSA and cognitive impairment in type 2 DM patients, in which positive ESAP increased the risk of OSA and was protective of cognitive impaired.

Latar Belakang: Pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 berisiko lebih tinggi untuk mengidap obstructive sleep apneu (OSA) dan gangguan fungsi kognitif. Kasus OSA dan gangguan fungsi kognitif pada pasien DM yang tidak terdiagnosis dijumpai sangat tinggi. Banyak algoritma dan kuisioner yang dikembangkan untuk penyaringan OSA dan gangguan fungsi kognitif namun sulit dalam praktek klinis. Easy sleep apnea (ESAP) merupakan tes sederhana yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi risiko OSA dan gangguan fungsi kognitif pada pasien DM tipe 2. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan ESAP dengan risiko OSA dan gangguan fungsi kognitif pada pasien DM tipe 2. Metoda: Penelitian potong lintang yang diseleksi dengan teknik konsekutif sampling pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin dan Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan. Penyaringan pasien dilakukan dengan pemeriksaan ESAP, Berlin Questionnair dan Montreal Cognitive Assessment yang dikonversi ke bahasa Indonesia (MoCA-Ina). Hasil: Penelitian ini dilakukan pada 50 subyek (52% laki-laki, 48% perempuan). Rerata usia adalah 53,36 ± 6,94 tahun. Subyek dengan obesitas dan lingkar leher di atas normal, yakni 72% dan 68%. Subyek dengan ESAP positif sebanyak 32 orang dan hampir seluruhnya (90,6%) memiliki risiko OSA tinggi dan hanya 6 orang (18,8%) yang mengalami gangguan fungsi kognitif. Adanya hubungan yang signifikan antara ESAP dengan gangguan fungsi kognitif (PR = 8,16, 95% CI = 2,20 - 30,27, p < 0,001) dan ESAP dengan gangguan fungsi kognitif (PR = 0,19, 95% CI = 0,08 - 0,43, p < 0,001) dengan uji Chi Square. Kesimpulan: Adanya hubungan yang signifikan antara ESAP dengan risiko OSA dan gangguan fungsi kognitif pada pasien DM tipe 2, dimana ESAP positif meningkatkan risiko OSA dan bersifat protektif terhadap gangguan fungsi kognitif.